Berita Klaten Terbaru
Satpol PP Pergoki 6 Pasangan Kumpul Kebo di Hotel Melati Klaten : Ada yang Check in Bawa Balita
IR dan A ternyata membawa seorang anak yang berusia satu tahun menginap di hotel melati. Mereka tak bisa menunjukkan surat nikah kepada petugas
Penulis: Ibnu DT | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Enam pasangan tak resmi terjaring operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Klaten Kabupaten Klaten.
Razia yang digelar di sepanjang Jalan Jogja-Solo, Senin (27/2/2023) siang itu menyasar hotel kelas melati.
Mirisnya, satu diantara enam pasangan tersebut kedapatan membawa anak yang masih berumur sekitar 1 tahun alias bawah lima tahun (balita)
Saat dilakukan pemeriksaan dokumen, enam pasangan itu tak bisa menunjukkan bukti pasangan suami istri sah kepada Satpol PP Klaten.
Kemudian, para pasangan yang terjaring itu dibawa ke kantor Satpol PP dan Damkar Klaten untuk dilakukan pendataan.
Dari pantauan TribunSolo.com, setidaknya ada empat hotel kelas melati penginapan yang disasar di Jalan Jogja-Solo di wilayah Prambanan.
Kemudian operasi itu berlanjut ke sejumlah penginapan lainnya yang menjadi sasaran.
Operasi digelar pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB.
Hal tersebut, diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perda dan Perbup Satpol PP Klaten, Sulamto.
"Hasil hari ini, kita mengamankan 6 pasangan tidak resmi, yang melakukan hubungan tidak sah di kamar hotel kelas melati di sepanjang Jalan Candi Sewu di Kecamatan Prambanan," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Senin (27/2/2023).
Usai dilakukan pemeriksaan, mereka yang terjaring operasi pekat itu akan diberikan sanksi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Kantongi Identitas Mobil Plat Merah yang Kabur Setelah Tabrak Motor di Klaten
Baca juga: Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Klaten Hingga Pertengahan Maret, BPBD Minta Warga Waspadai Petir
Sanksi yang diberikan bagi enam pasangan tak resmi itu yakni pembinaan berupa wajib lapor sebanyak 20 kali ke kantor Satpol PP dan Damkar Klaten.
Sulamto menegaskan jika operasi serupa akan terus digencarkan jelang Ramadan.
Razia akan dilakukan secara menyeluruh di wilayah Kabupaten Klaten.
Adapun enam pasangan tak resmi yang terjaring razia ini berasal dari Klaten dan Sleman.
"Sesuai identitasnya, ada warga Sleman dan Klaten. Satu pasangan ada yang bawa balita nginap ke hotel tapi bukan pasangan resmi," jelasnya.
Sementara itu, IR (28) warga Klaten yang digiring ke kantor Satpol PP dan Damkar Klaten tak bisa mengelak.
IR tak mampu menunjukkan bukti pernikahan bersama A (28) kepada petugas.
Saat didatangi petugas, rupanya mereka tak hanya berdua saja, namun ada anak yang baru berumur sekitar 1 tahun juga ikut dibawa petugas untuk diperiksa.
IR mengatakan bahwa mereka berdua adalah pasangan yang sudah merencanakan untuk menikah.
Adapun IR beralasan mereka bertiga hendak jalan-jalan, namun cuaca tak mendukung akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.
"Tadi itu keadaannya hujan, terus akhirnya memutuskan untuk neduh," kata IR.
"Selain itu, kondisi adek (bayi) juga tidur," jelasnya.
(*)
| Peneliti BRIN Dorong Situs Kropakan Jatinom jadi Museum Terbuka: Dulu Pemukiman Kuno |   | 
|---|
| Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo Beri Catatan Penting Jelang Operasional Pasar Gedhe |   | 
|---|
| Meski Belum Ramai, Penjualan Tiket Bus Arus Balik di Terminal Ir Soekarno Klaten Mulai Dicari |   | 
|---|
| TPS di Pinggir Desa Tegalgondo Klaten Terbakar, Dugaan Sementara Gegara Bakar Sampah Sembarangan |   | 
|---|
| Temui Ketua DPRD, Komunitas di Klaten Minta Ada Revisi Perda Pengelolaan Cagar Budaya |   | 
|---|

 
	
						 
							
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.