Berita Wonogiri Terbaru

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Masih Siaga Kuning, BPBD Imbau Warga Tak Berkegiatan di Dekat Sungai

Pembukaan spillway dimulai sejak 14 Februari lalu. Tapi limpahan air dari WGM ke Sungai Bengawan Solo disesuaikan dengan kondisi elevasi waduk

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Siaga kuning, berikut kondisi elevasi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada Senin (27/2/2023) sore. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pintu spillway Waduk Gajah Mungkur Wonogiri hingga saat ini masih dibuka.

Pasalnya elevasi air waduk masih dalam kondisi siaga kuning.

Kepala Sub Devisi Jasa Air Jasa Tirta III/1 Fendri Ferdian, mengatakan pembukaan spillway itu dimulai sejak 14 Februari lalu.

Meskipun begitu limpahan air dari Waduk Gajah Mungkur ke Sungai Bengawan Solo disesuaikan dengan kondisi elevasi waduk.

"Pintu (spillway) dibuka karena siaga. Selain itu karena SOP yang sudah berlaku," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (27/2/2023).

Dia menjelaskan, pada Senin siang, elevasi waduk berstatus siaga kuning.

Ketinggian air naik dari waktu sebelumnya, saat ini ketinggian mencapai 136,63 m SHVP.

Baca juga: Tahun Ini, Tak Ada Mudik Gratis dari Pemkab Wonogiri, Instansi Lain Masih Ada Kemungkinan

Baca juga: Catat Warga Wonogiri : Patok Batas Tanah Tak Boleh Sembarangan, Pohon Termasuk yang Dilarang

Adapun debit air limpahan dari spillway sebesar 180 meter kubik per detik.

Sementara limpasan air dari PLTA sebesar 58 meter kubik per detik sehingga total debitnya adalah 238 meter kubik per detik.

Pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan lembaga terkait dalam hal ini BPBD Wonogiri semisal ada perubahan outflow spillway dan PLTA.

"Kami mengimbau kepada masyarakat selama musim penghujan agar tidak melakukan kegiatan di badan sungai. Karena sewaktu-waktu dapat terjadi kenaikan debit Bengawan Solo," jelasnya.

Terpisah, Plt Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Teguh Setiyono mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan potensi yang ada.

Dia menjelaskan pada kondisi tertentu, ketika air dari waduk meluap, EWS yang dipasang di beberapa titik akan berbunyi sebagai peringatan.

"Selama ini mekanismenya koordinasi ketika ada peningkatan outflow (spillway). PJT memberitahu BPBD dan turun ke masyarakat di sekitar bantaran sungai," ujar Teguh.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved