Kuliner Solo

5 Rekomendasi Kuliner Enak di Wonogiri yang Patut Dicoba, Mie Ayam Steak hingga Nasi Goreng Tiwul

Kuliner tradisional maupun modern bisa Anda jumpai ketika berkunjung ke Wonogiri.

Tribun Solo / Bima
Mie ayam steak di kedai mie ayam Wonogiren. 

Lokasinya berada di warung Pak Tesy yang terletak di Kecamatan Wonogiri Kota. 

Nasi Goreng Tiwul di Warung Pak Tesy di Wonogiri
Nasi Goreng Tiwul di Warung Pak Tesy di Wonogiri (TRIBUNSOLO.COM)

Baca juga: Sedapnya Sop Ayam Bu Lastri Klaten, Menu Sop Brutu dan Sayap Ayam Paling Laris dan Cepat Habis

Jadi tak hanya menikmati tiwul dengan sayur. 

"Setiap hari menyediakan nasi tiwul,"

"Dan setiap hari pasti ada yang membeli nasi goreng tiwul," kata pemilik warung Pak Tesy, Suwarno, kepada TribunSolo.com, Senin (25/7/2022). 

Adapun bumbu yang digunakan untuk nasi goreng tiwul diantaranya cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, garam dan penyedap rasa.

Perbedaannya hanya terletak di pemakaian kecap.

Menurutnya, nasi goreng tiwul tidak perlu memakai bumbu kecap agar lebih original. 

"Pakai bumbu itu sudah cukup sedap. Telurnya bisa dicampur, bisa juga di ceplok,"

"Ya hanya pakai telur itu, tidak pakai ayam atau yang lainnya (toping lain). Satu porsi Rp 10 ribu saja," terang dia. 

5. Pepes Ikan Nila, Bumbu Rempahnya Terasa, Syahdu di Pinggir Waduk Gajah Mungkur

Bicara ikan, Wonogiri-lah gudangnya.

Ya, di sana ada Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang menjadi tempat budidaya ikan nila.

Tak hanya digoreng, dibikin bothok maupun diolah menjadi ikan bakar, ikan nila juga bisa diolah menjadi sajian yang lezat yakni pepes.

Salah satu warung yang menjual bothok ikan nila yaitu Rumah Makan Nila Kencana yang berada di Jalan Raya Wonogiri-Pracimantoro, Desa Sendang.

Penampakan pepes ikan nila di warung di pinggir Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Ikan dibungkus dengan daun pisang yang di dalamnya sudah dilumuri bumbu rempah.
Penampakan pepes ikan nila di warung di pinggir Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Ikan dibungkus dengan daun pisang yang di dalamnya sudah dilumuri bumbu rempah. (TribunSolo.com/Erlangga Bima)

Seperti kebanyakan olahan pepes pada umumnya, bahan utama yakni ikan nila dimasak dengan cara dikukus yang sebelumnya dibungkus dengan daun pisang.

"Kalau di tempat kami, setelah dipanen, ikan dibersihkan kemudian dilumuri bumbu rempah dan dibungkus daun pisang, kemudian baru dikukus," kata pemilik, Sugiyanto, kepada TribunSolo.com, Selasa (20/12/2022).

Tak sampai disitu, ada satu proses lagi sebelum pepes ikan nila itu sampai di meja pelanggan, yakni dibakar menggunakan arang.

Pembakaran tersebut bertujuan untuk menambah citarasa pepes, lebih lagi pepes dibungkus menggunakan daun pisang sehingga bisa dibayangkan betapa wanginya aroma pepes itu.

Di warung Sugiyanto, satu porsi ikan pepes dibanderol seharga Rp 22 ribu.

Dengan harga itu pembeli, mendapat satu ekor utuh pepes ikan nila penuh dengan bumbu serta satu ceting nasi putih.

Pepes nila di warung Sugiyanto dibuat lumayan pedas, jika pengunjung merasa kurang pedas, bisa meminta tambahan sambal.

Menyantap pepes ikan nila menjadi lebih nikmat karena sambil menikmati hembusan angin di tepi Waduk Gajah Mungkur.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved