Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Balap Liar di Tol Solo Jogja

Oh Ternyata, Balap Liar di Tol Solo-Jogja Tak Cuma Sekali, saat Jalan Selesai Diurug Pernah Beraksi

Kapolsubsektor Ngawen, Iptu Eko Pujianto menjelaskan, memang tak sekali saja balap liar, karena saat masih diurug juga melakukan hal yang sama.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Polres Klaten
Polisi membubarkan balap liar di proyek jalan Tol Solo-Jogja di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten. Padahal jalan tersebut baru saja selesai dikerjakan untuk mendukung arus mudik Lebaran. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ternyata mereka yang mengikuti balap liar di jalan Tol Solo-Jogja yang baru selesai dicor, bukan sekali saja.

Mereka beraksi di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.

Kapolsubsektor Ngawen, Iptu Eko Pujianto menjelaskan, memang tak sekali saja.

Pengakuan kepada petugas, mereka mencari kesempatan agar terhindar dari polisi.

Meskipun akhirnya pada Senin (6/3/2023), sebanyak 16 pengendara terhenti terkena razia dadakan sehingga tak bisa berkutik.

"Meski sudah digiatkan (patroli) tapi mereka cari-cari kesempatan supaya tidak ketahuan," jelas dia kepada TribunSolo.com, Selasa (7/3/2023).

Menurut Eko, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) sebelumnya juga sudah pernah membubarkan balap liar tersebut.

Saat itu kondisi lokasi proyek tersebut masih dalam tahap perataan tanah urug.

"Yang awal dulu saat baru selesai diratakan tanah urug, sudah kita bubarkan," ucapnya.

Lalu saat ini sudah dicor mereka kembali lagi melakukan aksi serupa.

Baca juga: Kronologi Balap Liar di Tol Solo-Jogja Bubar : Polisi yang Datang Banyak, Pengendara Tak Berkutik

Baca juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, Bupati Klaten Sri Mulyani Tinjau Lokasi Longsor di Gantiwarno

"Saya bersama forkopincam dan pelaksana proyek sudah berkordinasi untuk menutup akses jalan masuk," kata Eko.

Jalan masuk yang dimaksud adalah jalan yang biasa digunakan oleh pekerja, peralatan dan juga material proyek tol.

Pihaknya juga menyayangkan kalau nantinya ada kejadian yang tidak diinginkan, maka pekerja akan kena getahnya.

"Kalau sampai jatuh bagaimana? Jangan sampai disalahkan kami. Kami sudah greteh (rutin) mengingatkan, sudah sering patroli juga," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved