Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Warga Lereng Timur Merapi Full Senyum, Panen Cuan dari Bunga: Rp 200 Ribu per Keranjang

Harga bunga di bulan ruwah ini mengalami kenaikan yang signifikan. Saat ini bahkan harganya menyentuh Rp 200 ribu per keranjang.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Seorang warga Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk tengah memetik bunga mawar, Selasa (7/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Warga lereng Merapi sisi timur lagi gembira ria.

Harga bunga mawar yang menjadi komoditas pertanian masyarakat di sana lagi laku keras.

Hampir setiap hari, sejak memasuki bulan Ruwah (bulan Jawa) atau sya'ban (sebulan sebelum puasa) harga bunga terus naik.

Bulan ini, banyak masyarakat  yang melakukan tradisi berziarah kubur.

Tak salah jika harga bunga mawar terus melonjak.

Harga jual bunga sudah tembus Rp 200 ribu per keranjang, pada Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Rencana Kaesang Jelang Pernikahan dengan Erina : Nyekar ke Makam Sudjiatmi di Mundu Karanganyar

Dono Supri, salah satu warga Desa Sruni, Kecamatan Musuk mengaku jika harga bunga mawar terus mengalami kenaikan.

Jika sebelum Ruwah, harga bunga berkisar Rp 50 ribu per keranjang, namun secara bertahap harga bunga ini terus mengalami kenaikan.

"Setiap pagi panen. Lalu dijual ke pasar bunga yang ada di dekat kantor desa Sruni," ujarnya.

Ragil Jarma, warga lainnya, memprediksi harga bunga Rp 200 ribu per keranjang ini masih akan naik.

Pangalaman sebelumnya, kenaikan signifikan bakal terjadi setelah tanggal 20 Ruwah.

"Karena kan semakin banyak yang ziarah. Kalau sekarang kan belum begitu banyak. Jadi harganya Rp 200 ribu ini masih akan naik," jelasnya.

Tahun lalu, harga bunga mawar jelang puasa bisa tembus Rp 350 ribu per keranjang.

"Kemungkinan tahun ini bisa lebih. Semoga bisa tembus Rp 400 atau Rp 500 ribu/keranjang," jelasnya.

Harga bunga akan turun pada bulan puasa.

Kemudian kembali akan naik lagi saat lebaran.

"Lebaran banyak yang mudik. Jadi sekalian pada nyekar (ziarah)," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved