Berita Solo Terbaru
Soal Utang Uang Makan Mandor Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed, Ini Penjelasan PT Waskita Karya
PT. Waskita karya buka suara soal mandor proyek yang utang uang makan sampai ratusan juta. Mereka menegaskan sudah menyelesaikan kewajibannya.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT Waskita Karya buka suara terkait kabar mandor proyek Masjid Raya Sheikh Zayed utang uang makan ke pemilik warung di Solo.
Utang uang makan ini mencapai ratusan juta.
Project Manager PT Waskita Karya Adriansyah menegaskan, pihaknya selaku kontraktor telah 100 persen memenuhi kewajiban seusai hak atas tanggung jawab pekerjaannya.
Ia juga telah menyampaikan hal ini kepada pemilik warung yang diutangi sampai Rp 145 juta tersebut.
"Dapat Perseroan sampaikan untuk pembayaran utang mandor ke warung bukan tanggung jawab Waskita, hal itu dikarenakan para mandor Masjid Sheikh Zayed sudah dibayar 100 persen oleh Perseroan sesuai hak atas tanggung jawab pekerjaannya," terangnya sesuai keterangan tertulis pada Jumat (17/3/2023).
Sedangkan informasi mengenai tidak dibayarkannya gaji dan uang makan, ia memastikan hal ini tidak benar.
Hal ini disampaikan pemilik warung makan Restu Bunda, Dian (28) berdasarkan pengakuan para mandor.
"Terkait informasi pemilik warung tidak bisa dibenarkan karena merupakan informasi sepihak, tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Adriansyah.
Baca juga: Gibran Pastikan Utang Uang Makan Rp145 Juta Kesalahan Mandor : Kontraktor Sudah Penuhi Kewajiban
Ia sebenarnya telah meminta para pemilik warung untuk jangan mau memberikan utang kepada para mandor yang bermasalah tersebut.
"Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk dapat menyampaikan bahwa sejak awal pembangunan Mesjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Perseroan dalam hal ini Tim Proyek sudah menginformasikan kepada warga dan warung-warung di sekitar lokasi proyek untuk tidak memberikan utangan kepada oknum mandor atau vendor. Karena ditakutkan hal seperti ini akan terjadi," terangnya.
Menurutnya, pemilik warung pernah mendatangi team proyek untuk meminta pertanggungjawaban.
"Namun tim proyek menjelaskan bahwa kewajiban Waskita terhadap Mandor tersebut telah diselesaikan dan tim proyek meminta pihak warung untuk menghubungi langsung para mandor tersebut," jelasnya.
Setelah itu pihak tim proyek perseroan memberikan nomor handphone dan juga fotokopi KTP dari para mandor supaya diselesaikan secara musyawarah.
"Tim proyek juga tidak mengetahui apakah para mandor itu benar berutang atau kasbon kepada warung atau tidak, karena tim proyek tidak mengetahuinya," tuturnya. (*)
Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang |
![]() |
---|
Gibran Sebut Aduan Mahasiswa UNS ke Dirinya Salah Alamat, Minta Langsung ke Menteri Pendidikan |
![]() |
---|
Gibran Geber Pengerjaan 2 Lapangan Blulukan dan Stadion UNS Jelang Piala Dunia U-17 |
![]() |
---|
Tempuh Rute 113,7 Km, Ganjar Harap Peserta Tour de De Borobudur Nikmati Wisata yang Tersaji |
![]() |
---|
Gibran Lagi di Korea Selatan, tapi Diminta Presentasikan Pengentasan Kemiskinan dalam Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.