Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

PT KAI Data Ulang Aset di Wonogiri, Dipastikan Tak Ada Warga yang Ribut : Kebanyakan Lahan Pertanian

Tim pertama bergerak mulai dari perbatasan dengan wilayah Sukoharjo, yakni mulai Desa Nambangan, Sendangijo, Kalikatir, Kaliancar dan Wonokarto

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Pendataan ulang aset PT KAI yang dimanfaatkan warga Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pendataan ulang aset PT KAI yang dimanfaatkan warga Wonogiri sudah dimulai.

Selama pendataan diklaim tak ada keributan yang terjadi.

Tim yang melakukan pendataan itu yakni petugas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), pihak Kecamatan, Desa, Satpol PP hingga TNI-Polri.

Kepala Kantor ATR/BPN Wonogiri, Heru Muljanto, mengatakan pendataan ulang aset itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.

"Tim gabungan pengukuran batas lahan yang kita turunkan mendapat support dan dukungan. Warga tidak ada yang ribut-ribut, karena kami melibatkan para kepala desa dan perangkatnya di wilayah," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Jumat (31/3/2023).

Dia menjelaskan terdapat dua tim yang melakukan pendataan itu.

Baca juga: Pemudik Kereta Diperkirakan Capai 430 Ribu Lebih, KAI Daop VI Siapkan Kereta Tambahan Jelang Lebaran

Baca juga: Pemkab Wonogiri-PT KAI Bakal Data Ulang Aset yang Digunakan Warga, Pastikan Tak Ada Penggusuran

Tim pertama mendata aset di dua kecamatan yakni Wonogiri Kota dan Selogiri.

Tim pertama bergerak mulai dari perbatasan dengan wilayah Sukoharjo, yakni mulai Desa Nambangan, Sendangijo, Kalikatir, Kaliancar dan wilayah Kelurahan Wonokarto.

"Lancar-lancar saja pendataan di Selogiri karena tidak banyak kawasan penduduk, mayoritas hanya berupa lahan pertanian," terang Heru.

Sementara itu, tim kedua diterjunkan di wilayah Kecamatan Baturetno, yakni mulai Desa Talunombo, Sendangrejo dan Boto.

Terpisah, Kasi Survei Pemetaan Kantor ATR/BPN Wonogiri, Wiwik Noviandi, mengharapkan pendataan ulang itu selesai secepatnya sesuai yang telah direncanakan.

Dia menilai masyarakat kooperatif dan memahami bahwa lahan yang mereka gunakan sejak tahun 1980-an sebelum Waduk Gajah Mungkur dibangun itu memang benar-benar milik PT KAI.

"Tim kami sangat terbantu dengan semangat dan dukungan penuh dari Pak Bupati yang ikut turun langsung menemui warga," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved