Berita Nasional
Muncul Seruan Bubarkan DPR, Mahfud MD : Lebih Baik Punya Parpol dan DPR Walaupun Jelek
Menurut Mahfud MD, DPR dan parpol dibutuhkan di Indonesia yang menerapkan sistem pemerintahan demokrasi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD buka suara soal seruan warganet di Indonesia yang minta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan partai politik (parpol) untuk dibubarkan.
Mahfud MD memiliki pandangan berbeda soal seruan tersebut.
"Banyak orang mengatakan sekarang di medsos 'bubarkan DPR, bubarkan parpol. Saudara, itu adalah pilihan yang sangat jelek," kata Mahfud MD saat menyampaikan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Minggu (2/4) malam yang dipantau dari siaran Youtube.
Baca juga: Mahfud MD Curhat Sulitnya Sampaikan Aspirasi ke DPR : UU Penting Gak Bisa Hadir karena Parpol Nolak
Guru Besar Ilmu Hukum itu menyebut jika seruan warganet keliru.
Hal ini lantaran DPR dan parpol dibutuhkan di Indonesia yang menerapkan sistem pemerintahan demokrasi.
"Saya ingin tegaskan, daripada tidak ada DPR, daripada tidak ada parpol, lebih baik kita hidup bernegara ini mempunyai DPR dan mempunyai parpol meskipun jelek," ujarnya di ceramah yang bertema Pemugaran Partai Politik Sebagai Instrumen Kaderisasi Kepemimpinan itu.
Alasannya, sistem pemerintahan demokrasi yang dianut Indonesia saat ini lebih baik daripada sistem pemerintahan monarki atau kerajaan.
Mahfud MD mencontohkan, negara monarki di mana pun memiliki potensi kesewenang-wenangan yang tinggi.
Baca juga: Garang Gertak Mahfud MD, Arteria Dahlan Ternyata Sudah 3 Tahun Tak Lapor Harta Kekayaan di LHKPN
"Sementara masyarakat tidak punya peluang untuk mengontrol," ujarnya.
Dirinya lantas memberi contoh sistem pemerintahan pada masa Khilafah Islamiah yang menerapkan sistem kerajaan.
Kata Mahfud MD, saat itu banyak terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan.
Buktinya, lanjut dia, terjadi pembunuhan terhadap para ulama hanya karena dipicu oleh perbedaan pandangan politik dengan khalifah.
Baca juga: Viral Bambang Pacul Bilang Anggota DPR Manut Bos Partai, Mahfud MD Sampai Geleng-geleng Kepala
"Imam Hambali yang sampai sekarang kita ikuti ajaran fikihnya, dipenjara, dianiaya karena beda pendapat dengan khalifah, dan tidak ada yang berani mengontrol," ucapnya.
Dia menjlaskan meski parpol di Indonesia masih jelek, mereka merupakan instrumen yang diamanatkan oleh konstitusi untuk memperbaiki negara. Sedangkan DPR harus ada untuk menyelesaikan masalah bangsa.
"Oleh sebab itu, jangan berpikir dalam situasi sekarang 'sudahlah berubah negara kita jangan menjadi demokrasi,' enggak boleh, harus tetap demokrasi," kata Mahfud.
"Pilihannya partai dan DPR harus diperbaiki bersama-sama," ujarnya.
Mahfud mengatakan, parpol adalah instrumen konstitusi untuk menjaga negara sehingga harus diperbaiki tata kelolanya dan proses rekrutmen politisinya.
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.