Terima Perwakilan dari UEA di Solo, Gibran Sebut Pembangunan Islamic Center Dalam Progres

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perwakilan Uni Emirat Arab (UEA) dr Khalifa Aldhaheri menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Gibran ditemani Raja Mangkunegaran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunagara X menjamu delegasi UEA di Pracima Tuin, Pura Mangkunegaran, Sabtu (6/5/2023).

Usai pertemuan, Gibran mengungkap dalam pertemuan itu untuk membahas pembangunan Islamic Center di Kota Solo.

"Beliau dr Khalifa khusus datang ke kota Solo dan Jogja, hari ini beliau diskusi masalah Islamic Center lalu ke Jogja kerjasama dengan UNU untuk mengembangkan Universitas UNU di Jogja, sudah dua itu saja," terang Gibran saat ditemui TribunSolo.com di Pracima Tuin, Sabtu (6/5/2023). 

Sedianya pembangunan Islamic Center di Solo akan dilaksanakan di lokasi Denbekang, sisi barat Masjid Raya Sheikh Zayed.

Gibran menambahkan bahwa kini pihaknya tengah mengurus terkait kepemilikan tanah. 

"Ini tadi saya sudah bicarakan, nanti terus berprogres tugas kita saat ini yang di Solo dan kementerian adalah mengurus masalah kepemilikan tanah yang ada di Denbekang itu," kata Gibran.

Baca juga: Gunakan Nama Solo Culture Center, Bukan Islamic Center, Ini Alasan Gibran: Biar Semua Bisa Menikmati

"Tapi semua itu sudah beres dan beliau sangat senang sekali bisa berkunjung ke Solo," tambahnya.

Sementara itu terkait ganti rugi untuk pemilik tanah, Gibran menyebut sudah dalam proposal dana hibah dari UEA.

"Sudah berada di dalam proposal, tapi jangan ditanyakan dulu," ungkap Wali Kota Solo itu. 

Namun Gibran tidak mengatakan dengan pasti kapan prosesi peletakan batu pertama akan dilaksanakan.

"Ground breaking ditunggu dulu, intinya dari beliau sudah siap," tuturnya. 

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan, untuk Pemkot Solo menangani persoalan non teknis. 

Terkait pelaksanaan pembangunan, Gibran menyebut semuanya akan dilakukan oleh kementerian.

"Iya dari dulu Kementerian, kami hanya menyelesaikan urusan non teknis," tutup Gibran. (*)