Tribun Solo Wiki
Biodata Gogon Irama, Ketua Relawan Kompak Boyolali : Pas SMP, Pernah Jadi Kernet Mobil Pikap
Budi Yono, ketua relawan Kompak Boyolali. Saat SMP, dirinya pernah bantu ekonomi keluarga dengan jadi kernet mobil pikap.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Budi Yono bisa dibilang 'gila' dalam membantu orang lain.
Bagaimana tidak, sudah 11 unit rumah yang dia bangun bersama relawan Komunitas Masyarakat Peduli Akan Kemanusiaan (Kompak).
Tapi dia sendiri malah belum punya rumah.
Dia bersama istri dan kedua anaknya masih berkumpul jadi satu dengan keluarga.
Cibiran dari orang lain pun kerap menghujam.
Tapi, bagi pria yang karib disapa Gogon Irama ini seakan sudah kebal dengan omongan tetangga.
Baca juga: Biodata Sutoyo, Anggota DPRD Wonogiri: Pernah Kerja Serabutan Jadi Tukang Kayu
Baca juga: Biodata Ria Wahyu Catur Agustin, Sinden Muda Asal Sragen : Mantap Ikut Ramaikan Pileg 2024
"Sering mas. Dibilang, 'ngopeni keluarga we rung mampu, ko sok-soksokan bantu wong liya,' (mengurusi keluarga saja belum mampu, tapi sok-sokan bantu orang lain)," kata Gogon kepada TribunSolo.com
Tapi, itu hanya penilaian orang lain.
Dia dan keluarga selama ini merasa bersyukur dengan apa yang telah diberikan.
Bagi keluarganya kondisi saat ini, masih lebih baik ketimbang orang-orang yang pernah dia carikan bantuan untuk dibangunkan rumah melalui Sedulur Kompak.
Sekalipun Gogon hanyalah seorang tukang parkir dan buruh serabutan.
Waktu untuk bekerja itupun cuma terbatas.
"Kalau ada panggilan (orang yang butuh bantuan) ya saya tinggal," ujar Gogon.
Di Relawan Sedulur Kompak selain membantu masyarakat yang butuh bantuan, saat ini juga punya dua unit ambulance.
Sutu ambulance dibeli dari sumbangan masyarakat, dan satu unit yang belum memiliki kelengkapan standar dia beli sendiri.
Ambulans ini dioperasikan untuk membantu masyarakat.
Mulai dari membawa korban kecelakaan, berobat, memakamkan jenazah dan lain sebagainya.
"Kalau korban kecelakaan, pasti yang bawa saya. karena temen-temen tidak berani. Kerjaan ya saya tinggal," tambahnya.
Kecintaannya membantu orang lain yang membutuhkan ini bukan tanpa sebab.
Gogon mengaku sejak kecil sudah merasakan jadi orang susah.
Sebagai anak yatim saat masih duduk di bangku SMP, dia merasakan betul bagaimana sulitnya mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Dia pun rela menjadi kernet mobil pikap yang diberi penutup.
"Karena bapak saat itu meninggal dunia, jadi saya fokus untuk cari uang sehingga SMP saya tidak lulus,"
"Tapi saya sejak SD juga sudah kerja serabutan. Tapi hanya sebatas," tambahnya.
Kesulitannya saat itu membuatnya ' balas dendam'.
Ingin membantu orang lain yang bernasib sama denganya saat itu.
Bersama empat orang kawannya dia pun kemudian mendirikan komunitas Seduluk Kompak ini.
Seiring berjalannya waktu, Sedulur kompak terus berkembang.
Dari yang awalnya hanya 5 orang anggota saat ini menjadi 20 orang.
"Ya semoga tetap istiqomah dan terus bertambah untuk menebar kebaikan-kebaikan," pungkasnya.
Biodata Budi Yono atau Gogon Irama :
Nama : Budi Yono
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali 11 Januari 1981
Alamat : Dukuh Tegalsari, Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari, Boyolali.
Anak:
1. Ahmad Fadhillah
2. Fitri Nur Rahmadhani
Riwayat Pendidikan:
1. SD N 3 Ampel
2. SMP Muhammadiyah Ampel
(*)
Asal-usul Nama Dusun Ngruweng di Klaten Jateng, Ada yang Bilang Teriakan Orang Karena Dibegal |
![]() |
---|
3 Fakta Menarik Ciu Bekonang Sukoharjo Jateng : Ada Sejak Penjajahan Belanda, Bukan Sekedar Miras |
![]() |
---|
Sejarah Ciu Bekonang Sukoharjo Jawa Tengah, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda |
![]() |
---|
Asal-usul Pasaran Kliwon Bekonang Sukoharjo Jateng: Buka Mengikuti Penanggalan Jawa |
![]() |
---|
Biodata Purwono, Satu-satunya Kader Lawas PDIP Solo Jateng yang Maju Penjaringan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.