Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Bakti Satrio ke Orang Tua, Pemuda Jogja Kubur Mimpi ke Jakarta, Demi Rawat Ayah yang Stroke 

Sudah semestinya anak berbakti terhadap orang tuanya. Rasa berbakti tersebut bisa ditunjukkan dengan bentuk apapun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / TikTok @Satrio_Ojon
Satrio Pamungkas saat merawat ayahnya yang stroke di kediamannya di Jogja. 

TRIBUNSOLO.COM - Sudah semestinya anak berbakti terhadap orang tuanya. 

Rasa berbakti tersebut bisa ditunjukkan dengan bentuk apapun, termasuk merawat orang tua saat sakit.

Seperti yang dilakukan Satrio Pamungkas.

Pria 25 tahun tersebut merawat sang ayah yang tengah stroke di kampung halamannya. 

Itu ditunjukkan melalui sebuah unggahan video di akun TikTok pribadinya, @satrio_ojon. 

Video itu pun dilengkapi dengan sejumlah tulisan di dalamnya : 

Setiap ketemu temen :

(teman) : kok belum nikah ?

(teman) : kok dirumah terus ?

(teman) : merantau lah anak laki2 kok sama orang tua terus !

Baca juga: Tangis Bapak Asal Jogja ini Tak Terbendung : Dibentak Anak di Wisuda, Pulang Motor Kehabisan Bensin

Baca juga: Viral Ngabila Salama Pejabat Dinkes Pamer Gaji Rp34 Juta tapi LHKPN Rp73 Juta, Berakhir Minta Maaf

Pertanyaan-pertanyaan tersebut pun dijawab dengan kegiatan Satrio yang merawat ayahnya yang sedang mengidap penyakit stroke.

Kegiatannya bersama ayahnya pun didokumentasikannya, mulai dari memandikan, memakaikan baju, hingga menyuapi makanan.

Satrio tampak begitu telaten dalam merawat orang tuanya itu. 

Adapun video yang diunggah Satrio dilengkapi dengan caption : 

Lakukan yg terbaik untuk orang tua kita selagi masih ada..

Dikutip dari Tribunnews, Satrio saat ini tinggal di Yogyakarta. 

Dia sempat memiliki mimpi untuk merantau ke Jakarta. 

Pasalnya, hampir 80 persen teman-temannya sudah merantau ke Jakarta. 

Satrio mengaku sempat mencoba mendaftarkan diri di sebuah perusahaan di Jakarta melalui sebuah website.

Saat itu, ia diterima dengan tawaran gaji UMR Jakarta.

Satrio bimbang karena hasrat merantaunya terbentur kebutuhan menjaga sang ayah dan menemani ibunya.

Akhirnya, mimpinya itu harus ia 'kubur' dahulu dan memilih untuk merawat sang ayah yang sakit sejak 2016 silam.

Tak hanya itu, pesan dari sang ibu yang masih ingin ditemani Satrio, membuat pria berusia 25 tahun itu mengurungkan niatnya untuk merantau.

“Mama bilang kalau sekarang jangan dulu, mama butuh teman," ujar Satrio, Selasa (16/5/2023), dikutip dari TribunJakarta.

"Kalau mama sendirian kasian juga, butuh teman cerita. Kemudian bantu bapak juga," lanjutnya.

Baca juga: Viral, Balita Merengek Ingin Ketemu Ariel NOAH, Idolakan Sang Penyanyi Sejak Ayahnya Meninggal

Baca juga: Viral Foto Mesra Diduga Desta dan Gege Elisa di Bioskop, Pengacara Desta Bantah: Kami Upayakan Hukum

Anak ketiga dari empat bersaudara ini menyebut hanya dirinya lah yang saat ini bisa diandalkan untuk merawat sang ayah.

Pasalnya, dua kakaknya telah menikah dan satu diantaranya berada di luar Yogyakarta, sedangkan ia masih memiliki satu adik perempuan yang masih bersekolah.

Satrio menyebut adiknya itu tak bisa memandikan serta mengangkat sang ayah.

Rupanya, ada pesan dari ibundanya yang  juga membuatnya ikhlas dengan keadaannya saat ini.

Berdasarkan keterangan dari Satrio, ibundanya pernah mengatakan, keputusannya untuk merawat orang tua itu merupakan suatu kebaikan yang sedang ia lakukan ke dirinya sendiri.

“Aku tuh inget pesan mama, katanya kebaikan yang kamu lakukan itu akan balik ke diri sendiri. Begitu juga dengan keburukan. Tinggal tunggu waktu aja. Namun pertimbangan utamanya orangtua (alasan tak merantau)," katanya.

Rutinitas Satrio merawat sang ayah

Meski kini memilih untuk tidak merantau ke Jakarta, Satrio mengaku merasa bahagia bisa merawat dan berbakti kepada orang tuanya.

Diungkapkan Satrio, setiap pagi ia bangun pukul 04.00 WIB dan bergegas ke kamar sang ayah.

Setelah itu ia memasak air panas untuk mandi sang ayah.

Sambil menunggu air panas yang dimasak, Satrio biasanya menyempatkan diri untuk salat subuh.

Setelah selesai memandikan sang ayah, ia kemudian membelikan sarapan untuk ayahnya dan menyuapinya.

Bila sempat, Satrio juga seringkali mengantarkan sang ibu ke pasar.

"Saya kerja di perusahaan swasta di Yogyakarta. Masuk jam 08.00-17.00," kata Satrio.

"Kalau sempat, kadang nemenin mama ke pasar. Terus sebelum berangkat kerja ngepel dulu," imbuhnya.

Sesampainya di rumah, ia kemudian kembali menyuapi ayahnya dan melanjutkan berbincang-bincang dengan sang ibu.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved