Tangis Bapak Asal Jogja ini Tak Terbendung : Dibentak Anak di Wisuda, Pulang Motor Kehabisan Bensin

TRIBUNSOLO.COM - Hargailah upaya yang dilakukan orang tua anda untuk bisa hadir di momen-momen hidupmu, termasuk untuk bisa hadir saat wisudamu.

Jangan seperti yang dilakukan seorang anak terhadap bapaknya di Yogyakarta. 

Anak itu diduga membentak bapaknya di tempat wisuda. 

Dugaan tersebut diketahui dari sebuah video yang diunggah akun Tiktok @MoMo_Wikan.

Video tersebut memperlihatkan seorang bapak tersedu menangis. 

Bapak itu terlihat memakai kemeja batik dengan dipadukan celana jeans biru. 

Baca juga: Pemuda Siram Bensin ke Karyawan Minimarket, Gelap Mata Gegara Pinjol Rp16 Juta untuk Hidupi Keluarga

Baca juga: MUI Sebut Mereka yang Menerima Coldplay Berarti Sama Saja Menerima LGBT di Indonesia

Dia tidak bisa menahan tangisnya saat seseorang bertanya apa yang telah dialaminya.

Video yang diunggah akun itu dilengkapi caption : 

"Ceritanya tadi siang melintas di daerah perempatan 40 yogyakarta,terlihat ada bapak mendorong motor,saya samperin ternyata bensinya habis,lalu saya carikanlah bensin,saat mau mengisikan motornya bapaknya nangis ternyata habis di bentak bentak dan dimarahi sama anaknya ditempat wisuda anaknya tersebut sampai hp anaknya dibanting,,,,, Kemudian bapaknya berniat mau pulang karena dijalan kehabisan bensin dan hanya membawa uang seadanya,,,,

hargai dan hormatilah orang tua kita selagi ada,,,," @_@

Seseorang yang berada dalam video tersebut sempat bertanya asal dari bapak itu.

Bapak tersebut berkada dari Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Sedayu. Ajeng nderekke wisuda (mau ngenterke wisuda). Tiyange nesu (orangnya marah). Saya mau bayar, mboten cekap duite (tidak cukup uangnya),” kata bapak. 

Seseorang dalam video itu nampak membantu bapak itu mencarikan bensin. 

Itu terlihat dari botol air mineral 1,5 liter yang berisi bensin pertalite. 

Bapak tersebut berupaya untuk menukar biaya beli bensin.

Namun, orang itu menunjukkan keikhlasannya dalam membantu.

"Tidak usah bayar pak, nanti pahala saya tidak sampai. Yang sabar, dasar anak,” ucap orang itu.

(*)