Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Jumlah SMPN di Jaten Minim, Pemkab Karanganyar Bakal Perluas Zonasi PPDB hingga Kota Solo 

Zonasi PPDB SMP di Jaten, Karanganyar bakal diperluas. Perluasan ini dilakukan karena SMP di kawasan tersebut minim. Perluasan sampai Solo.

TribunSolo.com/ Eka Fitriani
Ilustrasi PPDB. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jumlah SMPN di Kecamatan Jaten, Karanganyar minim. 

Hal ini berdampak pada lulusan SD yang mencari sekolah. 

Kadang dari mereka ada yang tak mendapat kuota karena jumlah lulusan SD lebih banyak dari kapasitas SMPN di Jaten

Oleh karena itu, zonasi wilayah Kecamatan Jaten akan diperluas.

Kepala Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Karanganyar 2023 Joko Purwanto mengatakan, zona Jaten sebagian bakal dilebarkan ke wilayah Karanganyar, Tasikmadu, hingga Kota Solo.

Baca juga: Jadwal dan Syarat PPDB SMP Negeri di Boyolali, Senin Pekan Depan Sudah Dibuka 

"Hal ini dilakukan agar seluruh lulusan SD di Jaten dapat masuk ke SMP," ucap Joko, kepada TribunSolo.com, Kamis (8/6/2023).

Joko mengatakan contoh pelebaran zonasi Jaten yaitu wilayah Suruhkalang akan masuk ke SMPN 5 Karanganyar.

Sementara itu, ada lulusan SD yang berada beberapa desa di Jaten akan ditampung di SMPN 1 Tasikmadu.

"Selain itu, ada beberapa lulusan SD di Jaten yang masuk ke SMP di Kota Solo, salah satunya sekolah di SMP di wilayah Mojosongo, Kota Solo," pungkas dia.

Terkait perluasan zonasi hingga ke Kota Solo ini sudah dilakukan koordinasi antar kabupaten/kota. 

 SMP Kekurangan Siswa

Dua SMP di Karanganyar ini sering kekurangan siswa. 

Persoalan ini sudah dilaporkan pada DPRD untuk dicarikan solusi bersama. 

Plt Kabid SMP Disdikbud Karanganyar, Joko Purwanto mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pembahasan soal sekolah yang sering kekurangan siswa ini.

"Memang di Kecamatan tertentu ada yang jomplang, ada yang kekurangan siswa, dan ada kelebihan siswa sehingga sekolah penuh dan ada anak yang tak tertampung," ucap Joko kepada TribunSolo.com, Kamis (8/6/2023).

Joko mengatakan, kasus kekurangan siswa di SMPN berada di Kecamatan Jatipuro dan Jumapolo.

Dia mengatakan, kedua wilayah tersebut kekurangan daya tampung siswa.

Baca juga: Tidak Ditempati Sejak 2019, SDN Purwoprajan 1 Berbenah, Bakal Dipakai Siswa SMPN 16 Surakarta 

"SMPN 3 Jumapolo dan SMPN 2 Jatipuro, miliki sedikit siswa," kata Joko.

Sementara itu, kasus dimana SMPN yang tak bisa menampung siswa terjadi di Kecamatan Jaten

Disana, jumlah SMP dan siswanya tidak sebanding, lebih banyak siswa. 

Di Jaten hanya memiliki dua SMP negeri dan satu SMP Swasta. 

"Rencananya SMP Negeri di Kecamatan Jumapolo akan digeser ke Jaten, mengisi ruang kosong di SMPN di sana," pungkas Joko. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved