Kisah Pemilik Sapi 620 Kg yang Dibeli Jokowi : Pernah Berhenti Beternak Gegara Kebijakan Impor Sapi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sapi Limosin milik Suparno, warga Cabeyan, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar dibeli Presiden RI Joko Widodo untuk hewan kurban pada Idul Adha pekan depan.

Tapi ternyata, Suparno sempat memutuskan untuk berhenti menjadi peternak sapi pada 2010 karena adanya kebijakan pemerintah pusat saat itu.

Suparno mengatakan pertama kali dirinya membuka bisnis ternak sapi pada tahun 2005.

"Saat itu, saya membuka ternak sapi secara mandiri dan lokasinya tak jauh dari kandang saat ini, awalnya dulu saya hanya punya dua ekor," ucap Suparno, kepada TribunSolo.com, Rabu (21/6/2023).

Suparno mengatakan bisnis ternak sapinya saat itu hanya berlangsung 5 tahun saja.

Pasalnya pada tahun 2010, dia memutuskan untuk berhenti ternak sapi karena adannya kebijakan impor sapi ke Indonesia.

"Kebijakan tersebut membuat harga sapi menjadi anjlok dan membuat saya menjual semua sapi saya dengan harga yang murah," ungkap Suparno.

Meskipun demikian, pada tahun 2019, ia mulai kembali berbisnis ternak sapi kembali.

Berbeda dengan 2005, pada tahun itu, dirinya membangun bisnis ternak sapi bersama warga yang masuk dalam kelompok ternak sapi di Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

"Saat itu, kami mendapatkan hibah sapi, dan bersama dengan kelompok ternak sapi mengelola bersama," kata Suparno.

Baca juga: Cerita Suparno, Pemilik Sapi 620 Kg Yang Dibeli Jokowi: 2021, Sapinya Nyaris Dibeli, PMK Bikin Pupus

Baca juga: Sapi Kurban di Solo Ada yang Berpenyakit Kaskado hingga Scabies, Dispangtan : Masih Aman Dikonsumsi

Kemudian, pada tahun 2021, dia pernah dihubungi pihak Kepresidenan RI saat Idul Adha.

Saat itu, ia diminta untuk menyiapkan sapi miliknya untuk dibeli oleh Presiden RI Joko Widodo .

"Namun pada tahun itu, kami terpaksa batalkan, karena sapi kami terdampak PMK," ujar Suparno.

"Saat itu, sapi kami terkena PMK sebanyak 6 ekor sehingga kami meminta tim kesehatan membatalkan ke sini," imbuh Suparno.