Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Kronologi Penemuan Fosil Gajah Purba di Dayu Karanganyar : Gali Tanah, Temukan Gigi, Lanjut Rahang

Bejo, (46) pemilik lahan tempat ditemukannya batuan tersebut mengaku penemuan itu terjadi saat pondasi rumahnya tengah dibangun.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Lokasi penemuan batuan diduga batuan gajah purba di Sidomulyo, Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, Rabu (12/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Warga Dayu, Gondangrejo, Karanganyar secara tak sengaja menemukan batuan yang diduga fosil hewan purba, Selasa (11/7/2023) siang.

Batuan yang diduga fosil itu merupakan gigi dan rahang gajah purba.

Bejo, (46) pemilik lahan tempat ditemukannya batuan tersebut mengaku penemuan itu terjadi saat pondasi rumahnya tengah dibangun.

"Saat itu, mengerjakan pondasi, kemudian ketemu tulang gigi, kemudian dicari lagi, dan menemukan rahang hewan purba," ucap Bejo, kepada TribunSolo.com, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Museum Miri Sragen Ungkap Sisi Lain Zaman Purba di Kawasan Sangiran : Fosil Gajah hingga Akar Bakau

Bejo mengatakan orang yang menemukan pertama yaitu mertuanya yaitu Mito Semito (79).

Dia menjelaskan, saat itu mertuanya ikut membantu untuk membangun pondasi bersama 6 orang bergotongroyong.

"Saat itu, mertua saya menggali dengan linggis, saat proses menggali, terdengar suara keras, kemudian dicek, ditemukan fosil itu," ungkap Bejo.

"Setelah melihat itu, kemudian lapor ke saya, kemudian saya melaporkan hal itu ke pihak balai purbakala," ucap Bejo.

Fosil Gajah Purba

Sebuah batuan diduga fosil purbakala ditemukan di Dukuh Sidomulyo, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Selasa (11/7/2023) siang.

Penemuan batuan fosil itu ditemukan oleh warga setempat saat hendak membuat pondasi rumah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, temuan fosil tersebut berada di RT 05, RW 04, Sidomulyo, Dayu, Gondangrejo, Karanganyar.

Fosil itu ditemukan di lahan milik Bejo (56) warga setempat.

Penemuan fosil tersebut bermula saat pemilik lahan, akan membangun rumah dengan membuat pondasi rumah.

Saat itu, mertua Bejo, Mito Semito (79) ikut membantu membangun pondasi rumah.

Mito membawa linggis dan menggali lubang untuk dudukan pondasi.

Namun, saat dilinggis, terdengar suara aneh.

Setelah dicek, rupanya Mito menemukan gigi yang sudah membatu.

Baca juga: Penemu Fosil di Situs Sangiran Sragen Dapat Kompensasi Uang, Besarannya Tergantung Nilai Penting

Melihat temuan tersebut, Mito mencoba mengali dan menemukan bongkahan batu yang menyerupai fosil wajah hewan purba.

Setelah itu, kemudian dilaporkan ke Bejo, dan bejo melaporkan hal tersebut ke pihak terkait.

Subkoordinator Museum Prasejarah Sangiran, Iskandar M Siregar membenarkan kabar tersebut.

Dia mengatakan letak geografis penemuan fosil tersebut  berada di titik -7.474903,110. 847761.

"Fosil ditemukan saat Bejo, sang pemilik lahan akan membuat pondasi rumah di pekarangan sebelah rumahnya," ucap Iskandar, kepada TribunSolo.com, Rabu (12/7/2023).

Dia mengatakan, fosil itu diduga merupakan gigi dan rahang gajah purba dengan jenis Stegodon.

Saat ditemukan fosil tersebut masih terbungkus sedimen kurang lebih 70 sentimeter dan fragmen mandibula.

Temuan tersebut saat ini berada di ruang Konservasi Unit Museum Klaster Dayu untuk dilakukan konservasi, konsolidasi, registrasi, dan analisis temuan lebih lanjut.

"Dibawa ke Lab untuk dikonsecarasi lebuh lanjut," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved