Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Inilah Potret Rumah Masa Kecil Prof Paiman Raharjo di Klaten : Masih Ditinggali, Tak Banyak Berubah

Paiman ternyata menghabiskan masa kecil hingga usianya menginjak 16 tahun di tanah kelahirannya di Klaten.

Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Rumah masa kecil Profesor Paiman Raharjo di Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Prof Paiman Raharjo mendadak dibicarakan banyak orang setelah dilantik menjadi Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen Desa PDTT) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Senin (17/7/2023).

Paiman ternyata menghabiskan masa kecil hingga usianya menginjak 16 tahun di tanah kelahirannya di Klaten.

Tepatnya di Dukuh Gopaten, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.

Dia lahir dari pasangan KRH Partodiharjo dengan Mukiyem pada 15 Juni 1967, putra ke-4 dari 8 bersaudara.

Rumah masa kecilnya kini ditinggali oleh salah satu saudaranya, yakni Lestari.

Istri Lestari, Yulia mengatakan rumah tersebut masih seperti sama seperti sebelumnya, belum banyak perubahan di rumah tersebut.

"Masih sama (rumahnya), hanya ditambah sekat," ujar Yuliana saat ditemui TribunSolo.com.

Rumah tersebut berada di tengah pemukiman desa setempat.

Dari pantauan TribunSolo.com, pada atap bagian depan rumah sudah menggunakan baja atap ringan.

Tembok rumah bagian depan berwarna hijau, dengan pintu berwarna cokelat.

Sementara di dalam rumah sudah berlantai keramik dan hanya ditambah sekat dari papan.

"Hanya ditambah sekat saja, itu tiang penyangganya masih sama. Dari kayu jati," ungkapnya.

Baca juga: Dulu Tukang Sapu hingga Tidur di Emperan, Kini Prof Paiman Raharjo Asal Klaten Jadi Wakil Menteri

Baca juga: Prof Paiman Raharjo, Anak Petani di Klaten yang Kini Dilantik Presiden Jokowi Jadi Wamen Desa PDTT

Yuli juga mengungkapkan kalau Prof Paiman sendiri dikenal baik oleh masyarakat.

"Pak Paiman dikenal baik, bapak sama ibu dulu petani sama tukang tahu. Dulu orang rekoso (susah)," paparnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved