Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Dokter Jelaskan Mengapa David Tak Bisa Pulih 100 Persen akibat Dianiaya Mario, Ada Area Otak Rusak

Tatang mengatakan progres kondisi David sejak koma hingga kini membaik, merupakan mukjizat.

(Kolase Tribun Style/Twitter @seeksixsuck)
Kolase David Ozora bersama ayahnya Jonathan Latumahina. 

TRIBUNSOLO.COM - Dokter RS Mayapada Kuningan, Yeremia Tatang yang manangani David Ozora (17), korban penganiayaan Mario Dandy (21) ungkap jika kondisi David saat ini merupakan sebuah mukjizat.

Hal itu diungkap di Pengadilan Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Pilu Nasib David Ozora: Dokter Sebut Tidak Bisa Pulih 100 Persen, Ada Bekas Luka Permanen dI Kepala

Tatang mengatakan progres kondisi David sejak koma hingga kini membaik, merupakan mukjizat.

Karena itu, ia tidak bisa memprediksi akan seperti apa kondisi David di kemudian hari.

"Dia cuma bisa buka mata dan berontak (saat di UGD), jadi tidak ada perubahan sama sekali sampai minggu ketiga (dirawat)."

"Terus terang saya tidak bisa memprediksi berapa persen, Yang Mulia. Karena anak ini membaik pun sebenarnya mukjizat," kata Tatang.

Diberitakan sebelumnya, Tatang menyebut kondisi David tak bisa pulih 100 persen seperti sedia kala.

Hal ini disampaikan Tatang saat menjawab pertanyaan dari Hakim Ketua, Alimin Ribut Sujono.

"Menurut pendapat Saudara, bisa nggak pulih?" tanya Alimin dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

"Kalau 100 persen saya rasa tidak, Yang Mulia," jawab Tatang yang hadir sebagai saksi ahli.

Mendengar jawaban Tatang, Alimin kembali bertanya untuk menegaskan.

Menurut Tatang, kondisi David tidak bisa pulih sepenuhnya lantaran disebabkan ada bekas luka yang bersifat permanen.

"Seratus persen itu maksudnya selamanya?" tanya Alimin lagi.

"Karena bagaimanapun ini ada bekas luka yang masih permanen," jawab Tatang kembali.

Ada Area Otak David yang Rusak

Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora (17), saat kontrol di RS Mayapada Kuningan.
Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora (17), saat kontrol di RS Mayapada Kuningan. (Instagram @tidvrberjalan)

Meski kondisi David Ozora kini sudah membaik, Dokter Yeremia Tatang menyebut pasiennya itu masih harus mengonsumsi obat.

Obat itu, kata Tatang, dikonsumsi untuk mengatur emosi David supaya lebih stabil.

Namun, obat itu tak bisa langsung bekerja karena membutuhkan proses.

"Saya berikan obat supaya tidak meledak sekali, tapi obat ini masih dalam proses bekerja," ujar Tatang.

Tatang mengatakan, akibat penganiayaan oleh Mario Dandy, ada area otak David yang mengalami kerusakan.

Hal itu menyebabkan emosi David tak stabil dan sering marah-marah.

"Ada gejala eksplosing perkataan tidak bagus, muncul terjadi spontan karena ada area otaknya yang rusak," ungkap Tatang.

"Jadi fungsi mengontrol emosi berlebihan masih terganggu," imbuhnya.

Kondisi David tersebut sebelumnya juga disampaikan oleh sang paman, Rustam Atala.

Saat Rustam bertemu David terakhir kali ketika lebaran, ia menyebut sang keponakan bertingkah seperti anak kecil.

Bahkan, Rustam mengklaim David terlihat seperti orang keterbelakangan mental.

"Mentalnya turun. Satu, dia tidak kenal saya."

"Dua, saya sebenarnya berat mengatakan ini, tapi David seperti orang keterbelakangan (mental). Beda dari David sebelumnya," beber Rustam saat hadir sebagai saksi di sidang lanjutan, Selasa (18/7/2023).

"Dia bicara tidak bisa filter, bahkan saya kaget ketika dia bisa ngomong itu."

"Bahkan, dia panggil bapaknya yang dulu biasa bilang Pah gitu, sekarang cuma panggil Jo. Seperti anak kecil," imbuh dia.

Selain emosinya yang tidak stabil, David juga mengalami gangguan pada motoriknya.

"Jadi ketika otak ini bermasalah, pasti kekuatan motorik tangan dan kakinya pun terganggu," kata Tatang.

Baca juga: David Ozora Disebut Mengalami Perubahan Mental: Kini Seperti Anak Kecil, Panggilan ke Ayah Berubah

Masih Ada Bercak Putih di Otak David

Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora (17), saat masih dirawat di RS Mayapada Kuningan.
Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora (17), saat masih dirawat di RS Mayapada Kuningan. (Instagram @tidvrberjalan)

Mengenai ada area otak David Ozora yang rusak, Dokter Yeremia Tatang membeberkan secara detail.

Ia mengatakan pihaknya menemukan bercak putih saat pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) pertama kali.

Bercak putih itu menandakan ada kerusakan syaraf di area penghubung otak kanan dan otak kiri.

Tatang menyebut hingga saat ini bercak putih itu masih terlihat, namun ukurannya mengecil.

"Benar, kita temukan bercak putih pada (pemeriksaan (MRI). Artinya, syarafnya ada yang rusak di area penghubung otak kanan dan otak kiri," ungkapnya.

"Hanya saja (saat ini) ukurannya (bercak putih) mengecil, tapi tidak hilang," tambah dia.

Tatang mengatakan bercak putih itu merupakan bekas luka dan diperkirakan bersifat permanen.

"Bekas luka itu sepertinya akan permanen," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahmi Ramadhan/Rahmat Fajar/Galuh Widya W/Fitri Wulandari)

Artikel ini telah tayang di TribunNews

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved