Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

PSI Sebut 20 Tahun Kota Depok Tak Ada Kemajuan Signifikan, Sebut Butuh Figur Kaesang, Sindir PKS? 

Grace Natalie memberikan sindiran untuk Wali Kota Depok saat ini. Dia menyebut tak ada kemajuan signifikan. Butuh figur Kaesang.

Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie saat ditemui di Kantor Wali Kota Solo, Jumat (21/7/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mengatakan Kota Depok tak ada kemajuan selama 20 tahun ini. 

Seperti diketahui, selama 4 kali periode kepemimpinan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memenangkan Pilkada Depok.

Grace Natalie menyebut selama dipimpin oleh pasangan Wali Kota Depok saat ini, tak ada kemajuan signifikan.

Ia bahkan menuding politik yang dijalankan PKS merupakan politik dinasti.

Grace juga menolak dukungan terhadap putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep sebagai politik dinasti.

"Ya kalau ada yang bilang dinasti, yang dinasti yang 20 tahun itu. 20 tahun dan nggak ada kemajuan itulah dinasti," terangnya saat ditemui di Kantor Wali Kota Solo, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Bukan dr Gamal Albinsaid, Inilah Sosok Calon Rival Kaesang Pangarep di Pilkada Depok 2024 dari PKS

Menurutnya, Jika Kaesang maju Pilkada Depok maka akan membawa banyak perubahan.

Terbukti saat baliho "PSI Menang Wali Kota Kaesang" terpasang banyak yang merespon positif.

"Saya rasa kalau Mas Kaesang mau turun ke Kota Depok pasti membawa perubahan. Kelihatan kok cuma dilempar wacana aja responnya udah bagus banget," ungkapnya.

Menurutnya, respon ini merupakan bentuk kejenuhan warga Depok atas kepemimpinan dari Wali Kota sebelumnya.

Mereka menginginkan sosok baru yang membawa perubahan.

"Berarti kan ada kejenuhan publik terhadap 20 tahun masa kepemimpinan sebelumnya. Berarti orang pengin perubahan pengin perbaikan," tuturnya.

Menurutnya, selama 20 tahun kepemimpinan tidak ada pencapaian signifikan yang dilakukan pemimpin sebelumnya.

"Nggak gitu-gitu aja 20 tahun dipegang partai yang sama dan nggak ada pencapaian signifikan. Itu kan berarti tanda bahaya," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved