Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Pendidikan

Pentingnya Mengenalkan Lingkungan Baru untuk Anak-anak, Ini Penjelasan Guru TPP Al Firdaus

Kegiatan Awwalussannah diharapkan siswa baru dapat mengenal lebih dekat lingkungan sekolah dan sekitar.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Dokumentasi TPP Al Firdaus Surakarta
Keseruan anak-anak saat mengikuti kegiatan di halaman. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mengenalkan siswa dengan lingkungan sekolah adalah hal yang wajib dilakukan oleh sekolah kepada peserta didik baru.

Seperti halnya yang Taman Pendidikan Prasekolah (TPP) Al Firdaus, Surakarta lakukan saat memasuki tahun ajaran baru 2023/2024.

Melalui kegiatan Awwalussannah dengan tema 'Muharram 1445 H Kuatkan Spirit Kolaborasi Cerdaskan Anak Negeri', diharapkan siswa baru dapat mengenal lebih dekat lingkungan sekolah dan sekitar, termasuk aspek keamanan, sarana prasarana, sampai fasilitas umum.

Baca juga: Cerita di Balik Awwalussanah dan Open House Early Years Al Firdaus

"Selain mengenalkan area di sekolah seperti apa, kemudian bunda-yandanya (sebutan guru di Al Firdaus) lingkungan sekolah di luar," terang Guru TPP Al Firdaus, Surakarta, Tri Setiyowati atau yang akrab disapa Bunda Watik.

Untuk itu, pihaknya mempersiapkan beragam kegiatan yang menunjang masa pengenalan lingkungan sekolah.

dstasii912z
Anak-anak didampingi Yanda dan Bunda menerbangkan balon bertuliskan cita-cita.

"Selain itu kita juga akan menyajikan kegiatan-kegiatan yang membuat anak merasa nyaman merasa senang dan tertarik dan semangat untuk pergi ke sekolah," terangnya.

"Apalagi ada yang belum pernah sekolah sama sekali, kemudian sebagian siswa juga libur lama sehingga mereka belum bersemangat ke sekolah lagi."

"Untuk itu kita buat kegiatan sedemikian rupa agar anak semangat tertarik dan pengen sekolah terus," tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan apa saja yang dilakukan para siswa selama 4 hari tersebut.

Hari pertama, Senin (17/7/2023) perkenalan secara umum dengan memperkenalkan bunda-yandanya kemudian mengenalkan kelas tempat siswa tersebut akan belajar serta aturan dasar ketika mereka datang ke sekolah.

"Jadi di awal kita ajarkan saat masuk ke sekolah seperti apa, saat disambut Bunda cium tangan meletakkan tas di loker kelasnya kemudian bermain di bawah."

"Jadi mereka tidak hanya mengenal sekolah secara umum tapi juga bisa mengenal teman-temannya lebih akrab," ungkapnya.

Bunda Watik melanjutkan, untuk lebih memeriahkan hari pertama, pihaknya juga meminta anak-anak menulis cita-citanya kedalam secarik kertas.

Kemudian kertas tersebut diikat pada tali yang terhubung pada balon dan selanjutnya diterbangkan.

Hari kedua, Selasa (18/7/2023) diisi dengan dongeng, yang dibawakan oleh Yanda Anto.

Bunda Watik mengungkapkan jika beliau adalah orang yang masyhur sebagai seorang pendongeng yang terkenal Kota Surakarta.

"Dalam dongeng itu menerangkan tentang Tahun Baru Hijriah yang dimaknai waktu dengan hijrah Nabi Muhammad SAW."

"Yang ditanamkan dalam cerita tersebut, agar anak hijrah dari yang sebelumnya takut jadi pemberani, dari malu-malu dan kini menjadi percaya diri," jelasnya.

Kemudian dilanjutkan dengan membuat kolase gambar yang bertema perayaan Tahun Baru Islam yakni, gambar masjid, orang salat, anak sedang wudhu, hormat dan cinta kepada orang tua.

Seluruh gambar tersebut ditempelkan pada selembar kain dengan lebar satu setengah kali satu meter.

"Kolase itu dikerjakan secara bersama-sama di dalam kelas."

"Tujuannya untuk mendekatkan hubungan pertemanan mereka dan mempermudah mereka untuk bersosialisasi. Jadi mempermudah mereka untuk bisa bekerja sama agar menghasilkan karya yang bagus,"

Ia melanjutkan jika hasil tersebut akan dipertontonkan dihadapan wali murid saat acara open house di hari Sabtu, (22/7/2023).

Hari ketiga, Kamis (20/7/2023) diisi dengan penampilan dari anak-anak khususnya untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.

"Tadi ada hafalan surat pendek, sholawat bahkan ada yang bernyanyi lagu India, dan itu sifatnya spontanitas agar menumbuhkan rasa percaya diri bagi masing-masing siswa terutama siswa inklusi."

ytasalamtpp
Anak-anak saat membuat telepon sederhana di dalam kelas.

Penampilan itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan memberikan ruang untuk mengekspresikan keterampilan diri di depan teman-temannya.

Dan selanjutnya seluruh siswa berkreasi membuat telepon sederhana dengan menggunakan cup kertas dan tali yang kemudian dihias sesuai selera.

Di hari terakhir, Jumat (21/7/2023) seluruh rangkaian pengenalan lingkungan sekolah tersebut dilakukan senam bersama di halaman sekolah.

"Jadi semua kegiatan kita perbanyak atau kita awali setiap harinya di halaman itu kita lakukan agar mempermudah anak-anak untuk menghafalkan Yanda dan Bundanya," tambahnya.

Bunda Watik mengatakan jika kegiatan tersebut tidak hanya dikhususkan untuk anak TPP Al Firdaus, Surakarta saja.

Baca juga: Intip Keseruan MPLS di SD Al Firdaus, Ada Drama Teatrikal hingga Melepas Balon ke Udara

Namun orang tua juga menjadi sasaran kegiatan tersebut, tidak hanya mengenalkan kegiatan yang ada namun juga memastikan orang tua mematuhi aturan yang berlaku di sekolah tersebut.

"Di awal-awal kita masih memberikan toleransi karena beberapa orang tua masih diperbolehkan masuk kelas."

"Tapi saat pembelajaran sudah normal orang tua tidak diperbolehkan lagi masuk ke dalam ruangan."

"Nantinya kita melakukan komunikasi lebih lanjut kepada orang tua, khususnya yang berkaitan dengan program pelepasan anak sehingga anak bisa mandiri saat belajar di sekolah," pungkasnya. (*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved