Hadapi Fenomena El Nino, Pemkab Sukoharjo Kirim 15 Truk Air Bersih di 3 Kecamatan Rawan Kekeringan

Laporan Wartawan TribunSo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menjamin kebutuhan air bersih hadapi fenomena El Nino.

Potensi dampak fenomena alam El Nino yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Agustus hingga September.

Dampak El Nino ini mengakibatkan terjadi kekeringan di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan pemerintah desa dan kecamatan dipersilahkan melapor, apabila ada warga kekurangan air.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Segera Buka Lowongan PPPK: Kuota 416 Formasi, Paling Banyak Formasi Kesehatan

"Pemerintah Desa ataupun warga, silahkan melapor jika nanti didapati desanya kekurangan air," ujarnya.

Sebelumnya, Perempuan nomor satu di Kabupaten Sukoharjo menuturkan pemkab Sukoharjo telah memantau dan mengirim bantuan kepada masyarakat.

"Bantuan air bersih salah satunya sudah diwujudkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sukoharjo, beberapa pekan lalu," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, menyebut, BPBD Sukoharjo mencatat ada empat desa di tiga kecamatan yang diketahui sudah mengalami kekeringan.

Wilayah terdampak kekeringan akibat kemarau El Nino meliputi Desa Kamal Kecamatan Bulu, Desa Jatingarang Kecamatan Weru, Desa Alasombo Kecamatan Weru dan Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari.

Baca juga: Update Perolehan Medali Kontingen Sukoharjo di Porprov Jateng 2023: 9 Medali dari 5 Cabang Olahraga

"Total ada 15 truk tangki air bersih sudah dikirim ke warga di empat desa di tiga kecamatan terdampak kekeringan," ujarnya saat di konfirmasi TribunSolo.com, Jumat (11/8/2023).

Rinciannya tersebut yakni 7 truk tangki air bersih dikirim ke wilayah Kecamatan Bulu, 2 truk tangki ke Kecamatan Tawangsari dan 6 truk tangki ke Kecamatan Weru.

"Secara keseluruhan total ada 60.000 liter air bersih telah dibagikan gratis ke warga," lanjutnya.

Ia menambahkan, kekeringan fenomena El Nino terjadi rutin, saat musim kemarau setiap tahun.

Hal tersebut terjadi karena karakteristik geografis wilayah perbukitan kering.

Cuaca panas berdampak pada kondisi sumur warga mengalami penurunan debit air drastis.

Baca juga: Kenalkan Sukoharjo Sebagai Kota Gamelan, Sound Of Gamelan Kembali Digelar

(*/adv)