Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Sukoharjo

Meriahnya Pranan Jambu Festival IV di Sukoharjo, Bupati Etik Ingin Desa Pranan Jadi Ikon Wisata Buah

Acara penutupan berlangsung meriah, diwarnai pawai bronjong jambu serta antusiasme ribuan warga yang hadir menyaksikan festival

Istimewa
Gelaran Pranan Jambu Festival IV resmi ditutup oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, di Lapangan Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Minggu (7/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Gelaran Pranan Jambu Festival IV resmi ditutup oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, di Lapangan Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Minggu (7/9/2025).

Acara penutupan berlangsung meriah, diwarnai pawai bronjong jambu serta antusiasme ribuan warga yang hadir menyaksikan festival tahunan tersebut.

Bupati Etik hadir didampingi Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, serta jajaran Forkopimda.

Kehadiran mereka juga sebagai bentuk dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terhadap upaya pengembangan Desa Pranan sebagai desa wisata buah.

Bupati Etik menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Desa Pranan, panitia, dan seluruh masyarakat yang turut serta menyukseskan festival tahun ini. 

Baca juga: Bupati Etik Tutup Puncak Acara HUT ke-151 Desa Pojok Sukoharjo, Berharap Sarung Goyor Dikenal Luas!

Ia berharap Jambu Festival tidak hanya menjadi agenda hiburan rakyat, tetapi juga momentum penting dalam mengangkat potensi pertanian buah lokal, khususnya jambu.

“Melalui festival ini, saya berharap para petani Desa Pranan terus menjaga kualitas buah, termasuk jambu yang menjadi ikon desa ini. Dengan kualitas yang baik, hasil panen akan semakin mudah terserap pasar dan harganya stabil,” kata Etik, Minggu (7/9/2025).

Etik menambahkan, festival ini juga merupakan wadah untuk mengembangkan potensi desa wisata buah. 

Menurutnya, Desa Pranan memiliki kekayaan alam dan tradisi yang bisa dikemas menjadi daya tarik wisata berbasis pertanian.

“Desa Pranan sudah dikenal sebagai sentra buah, terutama jambu. Dengan adanya festival tahunan seperti ini, identitas itu akan semakin kuat dan mampu menarik wisatawan untuk datang, tidak hanya saat panen raya tetapi juga di luar musim panen,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menilai festival ini juga mampu memperkuat semangat kebersamaan warga sekaligus mendorong kreativitas masyarakat dalam mengemas potensi lokal. 

Ia berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan setiap tahun dengan inovasi yang semakin menarik.

Baca juga: Sejarah Desa Pranan Sukoharjo Jadi Sentra Penghasil Jambu Air yang Berkualitas dan Menyegarkan

“Kegiatan ini bukan hanya meriah, tapi juga punya nilai edukasi dan ekonomi. Pemerintah daerah tentu akan terus mendukung,” tegasnya.

Pranan Jambu Festival IV sendiri menghadirkan beragam lomba khas, seperti lomba mikul jambu seberat 40 kilogram sejauh 100 meter, balap sepeda bronjong sisih dengan beban 40 kilogram sejauh 800 meter, hingga pawai bronjong jambu. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved