Viral Wakil Kepala Sekolah SMAN 15 Maluku Dibully Siswanya, Akui Sudah Memaafkan : Saya Ikhlas

TRIBUNSOLO.COM, MASOHI -  Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah Maryam Latarissa memberikan tanggapan soal videonya dirundung siswa yang viral di media sosial.

Maryam Latarissa mengaku sudah memaafkan para siswa yang membulinya.

Diketahui, dia menjadi korban bully siswa-siswanya pada Senin (14/8/2023).

Baca juga: Umi Pipik Laporkan Oklin Fia ke Polisi, Wakili Para Muslimah yang Mengadu Kepadanya

Saat itu, kunci sepeda motor Maryam diambil siswa saat Maryam hendak pulang. 

Sementara dia menganggap para siswa seperti anak-anaknya sendiri.

“Sebelum Konfrensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka karena itu anak anak saya, saya Ikhlas,” kata dia saat konferensi pers di aula SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Rabu (16/8/2023).

Maryam pun memilih tak memperpanjang urusan ini.

Baca juga: Viral YouTuber Dikepung Driver Ojol Gegara Bikin Konten Pemotor Lawan Arah, Begini Kronologinya

Kasus ini dianggapnya sebagai cobaan baginya dan juga bagi dunia Pendidikan.

Sehingga patut diambil pelajaran agar lebih baik di kemudian hari.

“Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama. Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua,” katanya.

Ia menyebut para siswa tidak berniat melakukan itu, hanya saja diduga ada oknum lain yang memanasi mereka.

Sehingga mereka kemudian melakukan hal yang tidak dibenarkan itu.

Baca juga: Viral Ucapan Gubernur NTT Sebut Ciri Khas Orang Miskin, Makan Nasi Porsi Banyak Ketimbang Protein

“Dan saya tau pasti anak anak kami itu tidak mungkin membuli gurunya kecuali ada aktor aktor dibelakang panggung yang berusaha merusak nama saya terutama SMA 15 Maluku Tengah ini, walaupun mereka mengatakan tidak senagaja tetapi itu pasti ada yang disengajakan,” tandasnya.

Di sisi lain, Kepala Sekolah memastikan segera memanggil orang tua siswa untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Ia mengakui kejadian tersebut mempengaruhi nama baik sekolah, sehingga pertemuan dengan orang tua siswa diharapkan bisa mendapatkan solusi terbaik.