Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Otomotif

Kebiasaan Siram Rem Cakram Motor saat Panas Ternyata Berbahaya, Bisa Bikin Celaka

Biasanya piringan rem cakram panas saat kendaraan melalui jalan turunan yang curam dan panjang.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
rhyu-220904.blogspot.co.id
Ilustrasi rem cakram pada sepeda motor 

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa pengendara punya kebiasaan menyiram rem cakram motor yang panas dengan air.

Hal itu dilakukan agar rem cakram motor cepat dingin dan tetap pakem.

Biasanya piringan rem cakram panas saat kendaraan melalui jalan turunan yang curam dan panjang, karena pengendara menekan rem secara terus menerus agar laju kendaraan dapat dikendalikan.

Baca juga: Kronologi Truk Tronton Tabrak Grandmax di Boyolali : Diduga Rem Blong, Pasca Tabrakan Truk Terguling

Kondisi ini membuat sistem pengereman pada kendaraan menjadi panas atau menagalami kenaikan suhu akibat terjadi gesekan secara terus menerus.

Tidak hanya di jalan yang menurun, penggunaan di jalan datar dengan durasi lama juga dapat menyebabkan pengereman menjadi panas.

Tetapi kebiasaan menyiram rem cakram dengan air saat dalam kondisi panas cukup berisiko.

Kondisi rem cakram yang panas memang bisa menurunkan performa rem itu sendiri, tapi dengan menyiramnya akan merusak rem cakram.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Truk Tronton Muatan Triplek Tabrak Mobil Daihatsu Granmax di Boyolali

Ahli otomotif dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Zainal Arifin mengungkapkan bahwa menyiram rem cakram motor yang panas dengan air sangat membahayakan kendaraan.

Dia pun sangat tidak menyarankan untuk mendinginkan secara langsung ketika kampas rem dan tromol rem dalam keadaan panas.

Kampas rem merupakan bagian sistem pengereman yang bertujuan untuk menekan rem, sehingga menghasilkan daya gesek yang memperlambat dan menghentikan putaran roda kendaraan.

Rem tromol adalah rem yang biasanya dipasang di roda belakang sedangkan rem cakram biasanya dipasang di roda depan.

Baca juga: Kebiasaan Pakai Kompresor saat Ganti Oli Motor Bisa Bikin Mesin Remuk, Simak Penjelasan Ahlinya

"Rem motor tidak boleh disiram karena akan akan mengubah sifat spesifik material yang digunakan membuat rem," kata dia.

Apabila hal itu dilakukan, berpotensi menimbulkan retakan pada bagian tromol rem.

Kerusakan ini sangat berbahaya karena mengurangi kemampuan rem sehingga dapat mengakibatkan tabrakan.

Efek Rem Terlalu Panas

Meski rem kendaraan yang panas tidak boleh disiram air.

Zainal mengatakan, ada risiko negatif yang akan dialami kendaraan saat remnya terlalu panas.

"Sesuai dengan bahan yang digunakan pada (pembuatan) kampas rem, maka akan terjadi perubahan pada resinnya sehingga (rem) akan meleleh dan mengeras sehingga menjadi licin," jelas dia.

Kondisi ini muncul akibat gesekan antara tromol rem dan kampas rem akan menyebabkan panas berlebihan.

Temperatur panas membuat permukaan kampas rem mengeras sehingga gesekan rem menjadi terlalu rendah. Akibatnya, permukaan rem menjadi licin.

Jika hal tersebut dibiarkan, daya gesek rem akan berkurang sehingga berisiko menyebabkan kegagalan pengereman dan lama-kelamaan membuat rem tidak berfungsi dengan baik.

"Sehingga permukaannya (rem) harus digosok atau digergaji atau bahkan diganti," tambahnya.

Solusi Rem Cakram Panas

Zainal menjelaskan, pengendara umumnya sering menarik rem utama untuk mengurangi kecepatan kendaraan di jalan turun.

Ttindakan ini berisiko membuat rem tambah panas. Untuk mengatasi rem motor yang terlalu panas, Zainal menyarankan agar pengendara harus menunggu kendaraannya dingin sebelum melanjutkan perjalanan.

"Kalau rem panas, tentunya ditunggu hingga dingin, atau dengan mengubah pola pengendaraan khususnya pola pengereman," lanjutnya.

Perubahan cara mengerem kendaraan yang turun ini berarti pengendara tidak menggunakan rem utama seperti rem trombol dan cakram saat jalan turunan.

Sebaliknya, pengendara motor dapat memperlambat laju kendaraan dengan menggunakan rem mesin.

"Kita dapat menggunakan rem mesin dengan cara mengurangi tingkat kecepatan atau mengurangi injakan pedal gas, sehingga putaran motor menurun," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved