Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Alasan CFD Wonogiri Cuma Digelar 2 Pekan Sekali : Penataan Lokasi Hingga Kurangi Kendaraan Bermotor

Sejumlah alasan mendasari rencana CFD Wonogiri tidak akan buka setiap akhir pekan. Terutama setalah dilakukan evaluasi oleh pihak terkait

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Ilustrasi Car Free Day atau CFD di Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Gelaran car free day (CFD) Wonogiri direncanakan hanya akan digelar dua pekan sekali.

Sejumlah alasan mendasari rencana CFD Wonogiri tidak akan buka setiap akhir pekan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag), Wahyu Widayati, menuturkan rencana itu muncul usai pihak-pihak terkait melakukan evaluasi.

"Masalahnya itu kalau kita melihat kondisi di lapangan, tujuan dari CFD ini kan untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Minggu (27/8/2023).

Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan CFD semakin berkembang.

Menurut dia, di kegiatan CFD sendiri menjadi waktu yang strategis untuk sejumlah kegiatan lainnya.

Misalnya, sosialisasi kepada masyarakat oleh sejumlah pihak, untuk kegiatan olahraga, penampilan seni budaya hingga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk berjualan.

Baca juga: Peringati HUT RI Ke-78, 500 Orang Bentangkan Bendera Merah Putih 600 m⊃2; di CFD Solo

"Dari sekian kegiatan itu, ada sejumlah kegiatan yang kurang komitmen yakni penggunaan kendaraan bermotor di area CFD. Padahal sejak awal komitmen tidak boleh," jelasnya.

Selain itu menurutnya ada sejumlah pedagang yang masih menggelar lapaknya meskipun kegiatan CFD sudah tutup atau selesai.

"Maka kita kemarin evaluasi itu, yang kita undang pihak terkait hingga perwakilan paguyuban PKL. Kita menyampaikan bahwa CFD kita kembalikan ke awal, untuk mengurangi kendaraan bermotor itu," jelasnya.

Wahyu menjelaskan ada sejumlah komitmen yang harus dipatuhi bersama, seperti misalnya pedagang boleh menggunakan kendaraan bermotor untuk mengangkut dagangan maksimal sebelum CFD dimulai.

Selain itu, adanya pengemis dan pengamen juga dinilai menganggu kenyamanan pengunjung.

Pihak-pihak terkait sepakat untuk mengingatkan pengemis dan pengamen tidak berada di CFD.

Tak sampai disitu, para pelaku usaha persewaan mainan anak juga mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan tempat di CFD karena memerlukan lapak yang cukup luas.

"Animo sekarang, di wilayah timur kan sepi, banyak merapat ke sekitaran Patung Ir Soekarno. Kalau ditempatkan disana mereka tidak mau," ujar dia.

Baca juga: Pendaftaran UT Surakarta : Terapkan Jemput Bola, Ada Stan di CFD Solo, Dibuka Sampai 31 Agustus 2023

Pihaknya juga meminta para pelaku UMKM untuk berinovasi.

Maksudnya paguyuban bisa menampilkan atau menjual yang tidak ada di tempat lain, tapi ada di CFD.

"Jadinya CFD ada kekhasan, CFD jadi ditunggu masyarakat," jelasnya.

Atas kondisi itu, pihaknya sepakat untuk melakukan penataan.

Seperti misalnya penataan lokasi pelayanan masyarakat di CFD seperti Samsat keliling dan persewaan mainan anak.

"Ini berlaku setelah September, nanti CFD dua minggu sekali. Misalnya tanggal 3 September buka, tanggal 10 September tutup, begitu seterusnya. Itu nanti akan kita evaluasi lagi," jelasnya.

Dengan begitu, pihaknya berharap kegiatan CFD di Wonogiri benar-benar berkualitas dari sisi kemanfaatannya, misalnya digunakan untuk tempat olahraga dan kegiatan ekonomi.

"Biar tertata dulu, nanti kami akan evaluasi lagi," pungkasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved