Pemilu 2024
Isu Tak Sedap Mulai Serang Bacapres : Anies Enggan Dinilai via Hoaks, Narasi Negatif Datangi Prabowo
Ada yang mendapatkan narasi negatif terkait masa lalunya, ada pula yang merasa diterpa hoaks.
Penulis: Tribun Network | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Dasco menyebut, setiap memasuki tahun politik, Prabowo kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan.
Namun menurut Dasco kini publik sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini.
Karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan.
"Mereka yang gamang dengan elektabilitas Pak Prabowo yang saat ini di angka tertinggi, membutuhkan narasi negatif yang baru untuk mendegradasi posisi. Kali ini, mereka kembali membuat narasi negatif yang baru dengan isu politik identitas yang bertujuan untuk membenturkan Pak Prabowo dengan umat Islam," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.
Selain itu di sosial media, kata Dasco, ada juga pihak yang berusaha memelintir pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.
Baca juga: Dilema PAN, Ingin Usung Erick Thohir, Tapi Pasrah ke Prabowo Pilih Siapa Jadi Cawapres
"Di sosial media, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie bahwa Pak Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yang dipelintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan," ujarnya.
"Saya imbau kepada sebagian media massa yang memuat narasi negatif ini untuk mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenaran. Jangan sampai pemberitaan dipenuhi dengan narasi negatif yang membingungkan publik, Sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum terverifikasi," lanjut Dasco.
Dasco menambahkan, narasi negatif dan fakta yang tidak atau belum terverifikasi dengan isu politik identitas tidak hanya dapat merusak nama Prabowo dari segi elektabilitas.
Lebih dari itu, negara juga dapat dirugikan secara dampak stabilitas.
Dasco menegaskan Partai Gerindra tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan pemilu dengan penuh kedamaian, kegembiraan dan kesejukan.
"Publik sudah cerdas, Pak Prabowo bukan lah figur yang suka merusak kerukunan. Malah sebaliknya, Pak Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apapun agamanya, apapun sukunya dan apapun latar belakangnya. Nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya," kata Dasco.
Sebab itu, Dasco menginstruksikan kepada seluruh kader Gerindra tidak terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini, dan jangan pernah membalas untuk menyerang pihak mana pun.
"Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Pak Prabowo kepada negara dan rakyat. Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif," ucap Dasco.
"Mari kita gunakan sisa waktu menuju pemilu ini dengan tetap gigih berjuang, tetap hadir dan berkontribusi di tengah masyarakat. Jangan menyisakan ruang sedikit pun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak tepuji. Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam," pungkas Dasco
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.