Memasuki Puncak Musim Kemarau, Dam Colo dan Waduk Mulur Sukoharjo Belum Mengering

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Memasuki puncak musim kemarau, sumber air di Sukoharjo untuk irigasi belum mengering, Senin (11/9/2023).

Salah satunya yakni Dam Colo, yang saat ini masih dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian.

Air di Dam Colo bagian timur digunakan untuk mengaliri saluran irigasi ke lahan pertanian di wilayah Nguter, Bendosari, Polokarto, dan Mojolaban.

Sedangkan Dam Colo di bagian barat memasok kebutuhan air ke lahan pertanian di wilayah Nguter dan Bulu.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto mengatakan pasokan air ke lahan pertanian tak berkurang saat musim kemarau.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Desa Bojong Boyolali Rela Antre Buat Kumpulkan Air di Kubangan Sungai

Baca juga: Kata Sopir Avanza yang Terlibat Kecelakaan dengan Bus Sumber Selamat di Sukoharjo, Bawa 7 Penumpang

"Kalau diproyeksikan sebelum penutupan Dam Colo masih terbilang aman, saat ini air mencapai 130 meter diatas permukaan laut," ujar Jigong, kepada TribunSolo.com, Senin (11/9/2023).

Meski musim kemarau saat ini sedang berlangsung di Sukoharjo, Jigong menyebut pasokan air untuk irigasi masih dalam kondisi aman.

"Yang pasti nanti sampai 16 Oktober sebelum penutupan Dam Colo kondisi aman ketersediaan airnya," ucapnya.

Selain itu, pantauan TribunSolo.com Waduk Mulur saat ini juga masih dimanfaatkan untuk budidaya ikan keramba.

Tampak sekilas, para petani ikan masih melakukan budidaya ikan meski debit air waduk belum menyusut secara signifikan.