Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Syukuran Panen Warga Pokak Klaten : Masak Gulai Kambing, Makan di Pinggir Sendang Tirta Sinongko

Ungkapan rasa syukur atas berkah panen dalam tiga masa tanam dilakukan Warga Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
warga menata porsi gule kambing dalam acara bersih Sendang Sinongko Desa Pokak, Ceper, Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ungkapan rasa syukur atas berkah panen dalam tiga masa tanam dilakukan Warga Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Mereka menyembelih kambing dan dimasak gulai, kemudian makan bersama di pinggir Sendang Sinongko.

Salah satu warga yang juga Kasi Kesra dan Pelayanan Desa Pokak, Surono (62) mengatakan kegiatan tersebut merupakan tradisi yang sudah turun temurun.

"Kegiatan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, karena warga Desa Pokak dalam pertaniannya bisa panen baik," ujar Surono kepada TribunSolo.com.

Bersih Sendang Sinongko Desa Pokak sendiri dilakukan setiap hari Jumat Wage, untuk bulannya sendiri diadakan antara Agustus dan September pertengahan.

Baca juga: Program Sambang Warga Bupati Sri Mulyani Dipuji Emak-emak Desa Gumulan Klaten

"Selain gulai kambing, ada dawet dan juga tenongan," ungkapnya.

Pada tahun 2023 ini, setidaknya terdapat 15 ekor kambing yang di potong. Berasal dari sumbangan pemerintahan desa maupun masyarakat.

Selain kambing, masyarakat juga membawa tenongan, sebanyak 150 tenongan di bawa. Berisi ayam ingkung, nasi liwet, sambel terik, dan jajanan pasar.

Dari pantauan TribunSolo.com, para masyarakat datang usai salat jumat menuju tenda yang berada di sekitar Sendang.

Terdapat 5 tenda yang terbagi 5 kelompok, baik pemerintahan, tamu undangan, dan warga desa.

Baca juga: Bupati Klaten Dekatkan Layanan Publik Lewat Sambang Warga, Sembako Murah Jadi Primadona Emak-emak

Warga beberapa duduk melingkar di atas tikar yang sudah disediakan, lalu di suguhi teh dan juga jajanan pasar seperti tape, tahu bakso, serabi, juga kacang rebus.

Surono mengungkapkan kalau tradisi tersebut ia ketahui semenjak masih kecil.

"Dulu ada kepercayaan woro-woro (himbauan) kalau panen baik maka di sembelih lah kambing masak gule dan dawet," kata Surono.

"Penyembelihan kambing sendiri dilakukan  sejak pagi hari," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved