Berita Klaten

Anak Petani Asal Klaten Lulus S3 di Austria, Dulu Pernah Nyantri di Ponpes Al Mukmin Ngruki

Anak petani di Klaten lulus s3. Dia sejak kecil berjuang untuk menjadi guru, namun di tengah jalan keinginnannya semakin tinggi.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Imam Fitri Rahmadi saat ujian promosi doktor (PhD defence) di Linz School of Education (LSEd), Johannes Kepler Universität Linz, Austria pada Jumat (15/9/2023). 

Imam akhirnya mendapat informasi adanya beasiswa dari Kementerian Pendidikan di Indonesia yang bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Austria.

"Ada teman dosen yang kuliah di luar negeri kasih informasi beasiswa itu, sebelumnya juga ikut program talent scouting dari Dikti. Lalu di prioritaskan ikut Peningkatan Keterampilan Bahasa Inggris (PKBI) selama 3 bulan," jelasnya.

Berangkat ke Austria tahun 2019, Ia merampungkan studi di Department of Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Education tahun 2023.

Baca juga: Janji Ganjar Pranowo Jika Jadi Presiden, Bakal Upayakan Gaji Guru atau Dosen Sebesar Gaji BUMN

Disertasinya berjudul Exploratory Studies of User-generated Micro games for Supporting Learning (Studi Eksplorasi Game Mikro Buatan Pengguna untuk Mendukung Pembelajaran), membuatnya meraih gelar PhD.

"Tesis saya tentang game kecil untuk mendukung pembelajaran, singkat namun penuh makna dan menyenangkan," kata Imam.

Ketersediaan game mikro buatan pengguna Internet (user-generated microgames) yang semakin banyak dan mudah ditemukan pada platform pembelajaran terbuka (open learning platform), namun masih minim digunakan untuk mendukung pembelajaran. 

“Riset yang saya lakukan didasari atas keprihatinan akan kondisi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar di Indonesia,” tuturnya.

Temuan penelitian sendiri berimplikasi kepada para pengguna (users) platform pembelajaran terbuka untuk memperhatikan tujuan pembelajaran, karakter terbaru, dan kemungkinan bermain bersama dalam mengembangkan game mikro. 

Bagi pengajar sendiri, mereka dapat memanfaatkan game mikro buatan pengguna secara kreatif baik untuk menyampaikan materi pembelajaran, menguasai keterampilan, atau meningkatkan literasi.

Penelitiannya pun melibatkan 4 guru Sekolah Dasar di Indonesia dimana tersebar di Jakarta, Depok, Pangkal Pinang, dan Madura.

Imam saat ini bekerja sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dan juga founder Akademik Ekselen Indonesia (Akselensia), selesai menempuh pendidikannya ia ingin meningkatkan kualitas akademik di Indonesia dalam makna seluas-luasnya.

Baik keterampilan berfikir, menulis, penelitian, maupun publikasi ilmiah.

"Ke depan saya terpikir mengembangkan edukasi STEM, baik di Klaten maupun di Bangka Belitung tempat asal Istri," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved