Ganti Rugi Underpass Joglo Solo
Curhat Bakul Angkringan Dekat Proyek Underpass Palang Joglo : Makin Sepi Pelanggan, Khawatir Digusur
Supriyono menceritakan sejak beberapa bulan terakhir angkringan yang buka setiap hari dari pukul 14.00-03.00 WIB itu mulai ditinggalkan para pelanggan
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Supriyono (48) membuka usaha angkringan yang berada di Jalan Ki Mangun Sarkoro sejak tahun 1990-an kini terancam digusur.
Ketakutan Supriyono tersebut bukan tanpa alasan, karena lokasi tempatnya mengais rezeki masuk dalam wilayah proyek pembangunan Underpass Palang Joglo yang diperkirakan sepanjang 1,2 kilometer.
Bahkan saat sejumlah warga yang tinggal di sana telah mendapatkan ganti rugi imbas pembangunan Underpass, rasa was-was Supriyono itu semakin kuat.
Ia mengaku cemas apabila angkringan tempat usahanya diminta untuk pindah meski sampai sekarang belum ada pemberitahuan terkait hal tersebut.
"Saya berdagang sejak sebelum jalan ini rame, masih sepi. Sekitar tahun 90'an," kisah Supriyono mengingat pertama kali datang ke Solo untuk mengadu nasib.
Sampai saat ini Supriyono masih harap-harap cemas apakah lapak angkringannya juga ikut diminta pindah
"Kalau saya belum, secara langsung belum. Sudah dengar, pasti," sambung Supriyono saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (26/9/2023) sore.
Bukan tanpa alasan, Supriyono menerangkan dirinya kini menjadi tulang punggung keluarga dan harus menghidupi empat orang anak.
Baca juga: Pembayaran Ganti Rugi Warga Terdampak Proyek Underpass Palang Joglo Solo, Pengosongan Lahan 14 Hari
Sementara itu usaha angkringan yang ia teruskan dari sang paman dan sepupunya sejak tahun 1980-an ini menjadi satu-satunya tempat ia mencari uang.
"Ya masalahnya ini menghidupi empat keluarga, tidak ada kompensasi ganti rugi," katanya.
Ia pun kini mengaku pasrah meski harus dengan terpaksa pindah tempat berdagang bila diminta oleh pihak yang berwenang.
"Ya memang kalau pemerintah minta suruh pindah ya mau gimana lagi, wong tidak bisa ngapa-ngapain. Padahal Tegal-sawah e (ladang mencari nafkahnya) di sini, yaudah nggak tahu nanti gimana," tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Supriyono juga menceritakan sejak beberapa bulan terakhir angkringan yang buka setiap hari dari pukul 14.00-03.00 WIB itu mulai ditinggalkan para pelanggan.
Hal itu terjadi setelah palang perlintasan kereta api Joglo ditutup karena ada proyek pengerjaan rel layang.
PKL Sekitar Proyek Underpass Palang Joglo Solo Akui Belum Terima Surat Edaran Kosongkan Lapak |
![]() |
---|
Lokasi Sekitar Proyek Underpass Palang Joglo Dipastikan Harus Steril, Nasib PKL Terkatung-katung |
![]() |
---|
Satker PJN III Jateng Pastikan Ada Surat Pemberitahuan Sterilisasi Sekitar Proyek Underpass Joglo |
![]() |
---|
NASIB 17 PKL Sekitar Proyek Underpass Palang Joglo Solo, Harus Pindah Sebelum Proyek Dimulai |
![]() |
---|
33 Tahun Berjualan Angkringan, Supriyono Bingung Jika Lapaknya Kena Gusur Proyek Underpass Joglo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.