Berita Klaten

Bidik Pasar Ekspor, Petani Delanggu Klaten Kembangkan Inovasi Beras Rojolele, Dikemas Kain Lurik

Para petani Delanggu Klaten akan melakukan peningkatan nilai hasil produksi beras dengan berupaya memaksimalkan hilirisasi produk beras

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Produk hilirisasi beras Rojolele petani Delanggu Klaten yang bidik pasar ekspor. 

Produk mixed grain sendiri merupakan beras rojolele yang dicampur dengan biji-bijian yang memiliki manfaat menambah serat dan protein dalam nasi, sementara beras berbumbu adalah inovasi alternatif penyajian nasi kuning yang praktis.

Baca juga: Festival Mbok Sri Delanggu Klaten : Ada Kirab Budaya 1 Km, Dimeriahkan Ogoh-ogoh Wereng 1 Meter

"Produk tersebut dikemas dalam balutan kain lurik yang merupakan identitas Kabupaten Klaten,  lalu diberikan product knowledge yang disematkan dalam bentuk barcode," ungkap dia.

"Nantinya dapat diketahui sejarah Rojolele yang termasuk bagian dari kekayaan budaya," tambahnya.

Untuk barang yang di tawarkan sendiri ada berbagai variasi, paket lurik mixed grain sendiri dijual dengan harga Rp 26 ribu per 500 gram, paket lurik bumbu nasi kuning dijual Rp 27 ribu per 500 gram.

Terdapat pula paket ekonomis, untuk mixed grain paket ekonomis di harga Rp14 ribu per 500gram, paket ekonomis bumbu nasi kuning harga Rp 15 ribu.

Dan kemasan 5kg beras Rojolele dijual dengan harga Rp 75 ribu.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved