Embung di Karanganyar Boyolali Bocor, Warga Desa Berharap Bisa Ditambal: Rusak Kan Sayang, Eman-eman

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Warga Desa Karanganyar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali harus berusaha keras untuk mengambil air di embung pertanian yang ada di desanya, terlebih saat musim kemarau. 

Ditambah, untuk mengambil air di embung, mereka harus menimba. 

Itu dilakukan, salah seroang warga Desa Karanganyar, Sukani. 

Sukani mengatakan keberadaan embung yang sudah dibangun sejak 10 tahun lalu itu sangat membantu warga. 

Meski harus menimbanya dengan ember jika ingin mengambil air di embung.

Baca juga: Langkah Pemkab Boyolali Atasi Serangan Monyet Lereng Merapi : Dilepasliarkan Jauh Kawasan Penduduk

Namun cukup membantu masyarakat dalam penyiraman air tanaman di musim kemarau.

" Ambilnya itu harus diangsu (ditimba)," jelas dia, Rabu (4/10/2023).

"Ya kalau airnya semakin dalam (Surut) kan semakin susah untuk mengambilnya," tambahnya.

Dia mengaku setiap musim kemarau harus berusaha keras lagi saat mengambil air dari embung.

Usaha itu pun makin ekstra setelah kondisi embung saat ini yang sedang tidak baik-baik saja.

Baca juga: Embung di Karanganyar Boyolali Bocor : Air Tinggal Separuh, Warga Andalkan 12 Sumur Dalam

Bagaimana tidak, embung pertanian Desa Karanganyar saat ini sedang bocor.  

Kondisi tersebut membuat volume air yang ada di dalam embung tinggal separuh.

Untuk itu, Sukani berharap, embung yang luas ini dilakukan penambalan agar kerusakannya tak semakin luas.

"Ya kalau embung ini rusak kan sayang. Eman-eman gitu lah," ucap dia.

"Sudah bagus-bagus malah tidak bisa digunakan lagi," pungkasnya.

(*)