Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ide Bisnis

IDE Bisnis : Gerobak Angkringan Bayat Klaten, Harga Mulai Rp 1,4 Juta, Dijual Sampai Luar Jawa

Dukuh Kebu yang berada di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten memiliki pengrajin gerobak angkringan yang mumpuni. 

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Gerobak buatan Kang Jamal Meubel di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Klaten 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dukuh Kebu yang berada di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten memiliki pengrajin gerobak angkringan yang mumpuni. 

Salah seorang diantaranya, Jamal (37). 

Menurutnya, kemampuan dasar harus dimiliki seorang pembuat gerobak angkringan. 

"Apa-apa tinggal basic-nya, seandainya basic lemari kalau beralih (gerobak) rumit," ujar Jamal kepada TribunSolo.com.

Wilayah Bayat sendiri secara umum juga terkenal dengan pedagang angkringan.

Baca juga: IDE BISNIS : Budidaya Lebah di Ampel Boyolali, Bisa Digembalakan di Bawah Pohon Durian

Sehingga usaha gerobak angkringan tumbuh di lingkungan tersebut.

Jamal sendiri sudah membuka usaha pembuatan gerobak kurang lebih sejak 2018, usai mendapat dorongan teman.

"Awalnya juga pernah usaha di angkringan di Cilacap, di lokalan sini juga pernah," ucap Jamal.

"Beralih usaha ini karena dorongan teman yang produksi, sebelumnya pernah jualan gerobak online," tambahnya.

Makin ke sini, usaha pembuatan gerobak tak melulu gerobak angkringan.

Berbagai macam jenis gerobak pun biasa ia garap.

Baca juga: Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga Selama Ramadhan, Join Jualan Baju Muslimah Tanpa Modal, Untung Melimpah

Misalnya gerobak mi ayam dan gerobak bakso, juga gerobak lain yang sesuai pesanan. Asal berbahan kayu.

"Asal gerobak bisa dibuat, tergantung pesanan. Dari kayu jati dan mahoni bisa," jelasnya.

Di wilayah Bayat sendiri, rumah usaha pembuat gerobak menurut Jamal ada ratusan.

Selain itu juga banyak terdapat penjual online yang memasarkan.

"Kalau dipasarkan online biasanya pakai Facebook, market place juga," paparnya.

Ia sendiri melayani penjualan gerobak hampir ke seluruh wilayah, baik Jawa, Bali, bahkan hingga Lampung.

"Kebanyakan 70 persen, kalau cari gerobak ke Klaten. Bayat sini," ucapnya.

Baca juga: Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga Selama Ramadhan, Join Jualan Baju Muslimah Tanpa Modal, Untung Melimpah

Pemesanan gerobak sendiri akan meningkat bila memasuki waktu-waktu tertentu, misalnya lulusan sekolah maupun banyaknya pabrik yang mem-PHK karyawan.

"Banyak juga anak yang baru lulus sekolah mau buka usaha, atau pas ada phk perusahaan," kata Jamal.

Untuk gerobak angkringan standar, dengan ukuran panjang 2,1 meter, lebar 90 sentimeter, dan tinggi lantai sampai segitiga atap tanpa roda dijual Rp 1,4 juta.

Bila ingin paketan komplit, berisi kursi, ceret, dan roda di hargai Rp. 2,4 juta.

"Kalau tambah terpal tambah Rp 150 ribu, bisa juga diantar sampai lokasi tujuan," ungkapnya.

Untuk harga tersebut, terdapat selisih Rp  350 ribu bila menggunakan kayu jati.

Per bulannya, ia dapat memasarkan gerobak hingga 100 unit.

Namun saat pandemi turun menjadi 50-60 unit.

Usaha jamal sendiri menyerap tenaga kerja 28 orang, baik sebagai tukang pembuat, pelitur, juga supir.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved