Berita Sukoharjo

Curhat Petani Sukoharjo saat Panen Padi : Sempat Dipersulit Pembelian BBM untuk Alat Tani

Ada kendala yang dihadapi sejumlah petani di Kabupaten Sukoharjo meski akhirnya berhasil memanen padi, Senin (30/10/2023). 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf
Suasana panen raya padi oleh Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin (30/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ada kendala yang dihadapi sejumlah petani di Kabupaten Sukoharjo meski akhirnya berhasil memanen padi, Senin (30/10/2023). 

Itu bukan karena efek dari penutupan Dam Colo Nguter Sukoharjo sejak 16 Oktober 2023. 

Melainkan itu berkaitan dengan pembelian bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sukoharjo Surkino membeberkan saat proses perawatan padi para petani di persulit dengan pembelian BBM menggunakan rekomendasi Dinas Pertanian. 

"Rumah kami (petani) kan ada yang jauh, kalau pembelian BBM untuk alat pertanian harus menggunakan rekomendasi Dinas Pertanian, ya sangat dipersulit karena harus ke kantor dinas yang lumayan jauh," paparnya, Senin (30/10/2023). 

Baca juga: Menilik Pembuatan Sarung Goyor di Sukoharjo, Produksi Masih Dijaga Pakai Alat Tradisional 

Baca juga: Hasil Produk Alat Mesin Tradisional Sarung Goyor Sukoharjo, Tembus Pasaran Mancanegara

Ia menjelaskan untuk mendukung swasembada pangan sekaligus mendukung Sukoharjo sebagai penyangga pangan nasional, pihaknya meminta pembelian BBM untuk usaha pertanian dipermudah.

Menurutnya, selama ini pembelian BBM oleh petani menggunakan surat rekomendasi yang berdurasi hanya satu bulan.

"Kami pernah konfirmasi ke Dinas dan sudah dibantu, tetapi hanya berlaku satu bulan, satu bulan kemudian kami harus konfirmasi ke Kantor Dinas Pertanian," ujarnya.

Selain itu, ia bercerita sudah memberikan usulan tersebut kepada Dinas Pertanian, dan sudah direspons oleh dinas terkait. 

"Kami (Petani) Sudah mengusulkan terkait surat rekomendasi pembelian BBM bagi petani bisa dikeluarkan oleh kepada desa/kades atau lurah di wilayah masing-masing, jadi kami tidak harus ke kantor Dinas Pertanian Sukoharjo yang jaraknya lumayan jauh," terangnya. 

Ia juga berharap surat rekomendasi usulan ini tidak hanya satu bulan, tapi bisa satu musim tanam, agar waktu petani tidak banyak digunakan untuk mengurus rekomendasi. 

Ia menambahkan, kami berharap bisa membeli BBM di SPBU terdekat sesuai wilayah masing-masing petani.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved