Dampak Kebakaran Gunung Merbabu, Kades Jlarem Boyolali: Tidak Sampai Harus Diungsikan, Terdampak Air

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kebakaran Gunung Merbabu tidak sampai membuat masyarakat di wilayah Boyolali harus diungsikan.

Titik api kebakaran Gunung Merbabu, untuk diketahui, telah sampai ke wilayah Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. 

Meski demikian, warga Desa Jlarem Boyolali belum diungsikan. 

Seperti yang disampaikan Kades Jlarem, Teguh Karyanto.

"Tidak sampai harus diungsikan," ucap Teguh, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Titik Api Tak Bisa Dijangkau Manual, Pemadaman Kebakaran Gunung Merbabu Berharap pada Water Bombing

Meski demikian, warga Desa Jlarem Boyolali mengalami krisis air bersih. 

Itu terjadi setelah pipa saluran air ke desa tersebut terputus akibar terbakar api kebakaran Gunung Merbabu.

"Terdampak air. Tapi dampak air ini juga sangat besar dampaknya bagi masyarakat," kata Teguh.

Adapun titik api kebakaran Gunung Merbabu diketahui sejak 27 Oktober 2023 dari Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Luas Lahan Terdampak Kebakaran Gunung Merbabu: Diperkirakan 500 Hektare, Sabana Puncak Merbabu Ludes

Kebakaran tersebut membuat ratusan warga Kabupaten Semarang terpaksa diungsikan akibat terdampak asap.

Pelaksana tugas (Plt) Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) Nurpana Sulaksono menyebut ada sekitar 489 warga di kabupaten Semarang yang diungsikan karena terpapar kabut tebal.

Dari jumlah itu, 89 diantaranya anak-anak dan orang tua dari Desa Gedong dan Ngaduman, Kabupaten Semarang diungsikan.

Sedangkan 400 warga lainnya mengusi ke rumah-rumah saudara.

(*)