Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

UMK Solo 2024

Buruh Lajang di Boyolali Butuh Rp3,5 Juta Buat Hidup Layak, KSPN Bakal Usulkan saat Rapat UMK 2024

Angka diatas hanyalah mencukupi bagi buruh lajang saja. Untuk buruh yang sudah berumah tangga dan memiliki anak, angkanya bakal lebih besar lagi.

|
TribunSolo.com
ILUSTRASI : Uang untuk gaji buruh. Kini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Tengah (Jateng) 2023 sebesar Rp 1.958.169,69 atau hanya naik 8,01 persen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) mengharapkan tahun depan buruh di Boyolali digaji Rp 3,5 juta per bulan.

Nominal itu bukan asal sebut. Dasarnya berupa Survei kebutuhan hidup layak (KLH).

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FKSPN sudah melakukan survei KHL dengan item yang telah ditentukan melalui peraturan pemerintah.

Hasilnya adalah Rp 3,5 juta. Itupun kebutuhan bagi buruh lajang.

Untuk buruh yang sudah berumah tangga dan memiliki anak lebih besar lagi.

Namun, Ketua DPD FKSPN Boyolali, Wahono cukup realistis.

Baca juga: Buruh Karanganyar Tolak Upah Murah, Harap Kenaikannya Lebihi Kenaikan Angka Gaji ASN dan TNI-POLRI

Hanya akan mengusulkan Rp 3,5 juta saat rapat Tripartit (Buruh, Pengusaha dan Pemerintah) untuk membahas UMK Boyolali.

"Ya sebesar itu kebutuhan riil buruh lajang. Kita mengusulkan itu, saat rapat dewan pengupahan. Kita nunggu jadwalnya," kata Wahono.

Meskipun dalam rumusan penentuan UMK itu survei KHL masih ditambah dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Namun, pihaknya hanya akan mengusulkan UMK sebesar Rp 3,5 juta.

KSPN menunjukkan secara riil kebutuhan buruh itu, Rp 3,5 juta.

"Kalau jika kenaikan UMK kecil, itu tidak seimbang dengan kebutuhan riil buruh," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved