Berita Solo

Mengenang Sejarah Jaladara, Kereta Uap Wisata Solo : Sempat Dipensiunkan, Tahun 2009 Dihidupkan Lagi

PT KAI mengadakan Memorable Trip Kereta Uap Jaladara demi mengenang kejayaan masa lalu bersama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Kereta uap jaladara 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT KAI mengadakan Memorable Trip Kereta Uap Jaladara demi mengenang kejayaan masa lalu bersama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Selasa (21/11/2023).

Turut hadir pula Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Komisaris PT KAI, KGPAA Mangkunagara X.

Kepala Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo menjelaskan lokomotif kereta ini sebelumnya dipakai di jalur yang kini digunakan KRL di Jakarta.

Setelah itu sempat dipakai juga di beberapa wilayah pegunungan.

"Lok-nya dipakai di Jakarta yang sekarang untuk KRL. Tahun 1925-1930 muncul listrik mulai berpindah di track pegunungan. Di Padalarang, Cianjur, Sukabumi, Bogor," jelasnya.

Baca juga: Sempat Terjepit, Sopir Truk Boks Selamat dari Maut Seusai Kecelakaan Tunggal di Jalan Tol Solo-Ngawi

Setelah itu, lokomotif kereta ini sempat dipensiunkan di museum sebelum dihidupkan kembali untuk keperluan wisata di Solo.

"Setelah di sana sudah tidak dipakai lagi masuklah ke museum," terang dia.

"Ada permintaan dari Solo tahun 2009 dipakai untuk pariwisata kemudian diaktifkan di Solo," tambahnya.

Sedangkan gerbong yang dipakai beda lagi.

Gerbong ini sebelumnya dipakai di wilayah Cepu, Blora.

"Gerbongnya beda lagi. Dulu ngikutnya di Lok yang C. Dipakainya di daerah Cepu, Blora," tutur dia.

"Sudah tidak dipakai digabungin di Solo kemudian jadi ikon untuk mengaktifkan jalur di Slamet Riyadi," tambahnya.

Baca juga: Pria Bawa Tulisan untuk Megawati di Solo, Mengaku Berasal dari Magelang

Jika wisatawan ingin memesan, mereka bisa menghubungi Dinas Perhubungan Kota Solo. Pihaknya membatasi pemesanan karena kondisi kereta yang sudah tua.

"Kalau pemesanan kereta api kereta wisata pesannya ke Dinas Perhubungan Kota Solo," jelas dia.

"Kuotanya nggak banyak, 7 kali sebulan. Lok-nya log bersejarah makanya kita batasi," imbuhnya.

KGPAA Mangkunagara X ikut dalam memorable trip yang mengantarkannya dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Kota. Menurutnya, ini pengalaman yang unik karena dapat melihat Kota Solo dari sudut pandang berbeda.

"Pertama kali saya sejujurnya. Saya bayangkan jadi wisatawan senang bisa melihat kota Solo dengan cara yang unik," jelasnya.

Ia pun merekomendasikan Kereta Uap Jaladara bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berbeda berwisata di Kota Solo.

"Menaiki kereta bersejarah yang usianya sudah sangat tua. Itu menjadi pengalaman yang berkesan," ucap dia.

"Untuk pariwisata kota solo ini sesuatu yang unik. Mungkin ini sesuatu yang bisa dicoba di Kota Solo," imbuhnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved