Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelajar SMP Tewas Latihan Silat

Pelajar SMP Tewas saat Latihan Silat di Karanganyar, Korban Dihukum karena Tak Bisa Rekrut Orang

Korban pelajar SMP yang meninggal saat latihan silat mendapat hukuman. Dia mendapat hukuman karena tidak bisa membawa

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Suasana rumah korban di Manggung, Kelurahan Cangakan, Kecamatan Kabupaten Karanganyar, Senin (27/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pelajar SMP yang meninggal saat latihan silat sempat mendapat hukuman. 

Hukuman ini lantaran dia tidak bisa merekrut 4 anggota baru. 

Akibatnya korban mendapatkan hukuman doweran yakni melakukan sikap kuda-kuda sambil mengambil napas kemudian dipukul dan tendang oleh seniornya. 

Hasilnya Pelajar SMPN 5 Karanganyar itu meninggal dunia. 

Latihan ini dilakukan di halaman SDN 2 Cangakan, Kampung Manggung Kelurahan Cangakan, Kecamatan /Kabupaten Karanganyar, Minggu (26/11/2023) malam.

Kasi Humas Polres Karanganyar AKP Imam mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan kejadian tersebut terjadi pukul 16.00 WIB.

"Korban bernama Wildan Ahmad, warga Manggung, Kelurahan Cangakan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar," kata Imam, Senin (27/11/2023).

Imam mengatakan, kejadian bermula pada hari Minggu, (26/11/2023) sekira pukul 15.00 WIB, korban beserta temannya melakukan latihan pencak silat di halaman SD Negeri 2 Cangakan Karanganyar.

Baca juga: Kondisi Rumah Duka Pelajar SMP Karanganyar yang Tewas saat Latihan Silat, Pelayat Mulai Berdatangan

Saat itu, korban merupakan warga baru dan dibebankan untuk membawa siswa sebanyak 4 orang saat latihan.

"Namun karena korban tidak mendapatkan siswa sejumlah 4 orang akhirnya siswa mendapatkan hukuman yaitu berupa (doweran) yaitu sikap kuda-kuda ambil nafas kemudian dipukul dan tendang oleh seniornya," ucap dia.

Dia mengatakan, sekira pukul 16.00 WIB, korban menerima hukuman tersebut.

Saat dilakukan hukuman tendangan dan pukulan (pernapasan) oleh seniornya korban jatuh dan ngorok.

"Akhirnya oleh salah satu saksi diberikan pertolongan pertama dengan memberikan air setelah diberikan air minum dan di bawa ke teras kelas," ungkap dia

"Namun kondisi korban tambah parah saat dipegang tangannya terasa dingin dan detak jantung sudah tidak ada, akhirnya korban di bawa ke rumah Ruang IGD RSUD Kartini Kabupaten Karanganyar Karanganyar," imbuh dia.

Akibat kejadian tersebut, pihak polisi memeriksa tkp dan para saksi.

Dari pemeriksaan polisi, ada lima orang yang diduga sebagai pelaku / tersangka.

Masing-masing BP (21), RS (20), AE (17), HT (16), dan MA (15).

"Kami juga mengamankan 3 stel baju silat, masing-masing milik korban dan korban luka," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved