Berita Solo

Harta Habis Terbakar, Pasangan Suami Istri di Solo Ini Terpaksa Tidur Beratap Terpal dan Alas Tikar

Pasutri di Solo harus sabar karena tidur beratapkan terpal dan beralas tikar. Itu lantaran rumah mereka terbakar bulan lalu.

TribunSolo.com/Andreas Chris
Harno (65) dan Widati (58) warga Sudiroprajan, Pasar Kliwon, Solo yang masih bertahan di bekas rumahnya usai alami kebakaran pada 7 November 2023 lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tidak ada yang bisa dilakukan Harno (65) dan Widati (58) warga Sudiroprajan, Pasar Kliwon, Solo

Pasangan suami istri ini terpaksa tidur beratapkan terpal dan beralaskan tikar. 

Kondisi ini sudah mereka alami selama sebulan ini. 

Pasutri tersebut adalah korban kebakaran pada 7 November 2023 lalu.

Hingga sekarang rumah Harno dan Widati masih belum juga direnovasi.

Hal itu membuat keduanya harus tinggal ala kadarnya.

Si Jago Merah tidak hanya membuat rumahnya hangus.

Ia juga harus kehilangan hampir semua harta bendanya.

Saat ditemui TribunSolo.com, Harno menerangkan harta yang tersisa hanya mesin cuci rusak, sepeda motor, dan satu ponsel.

Mereka mengaku tidak punya pilihan lain selain harus tinggal dengan cara seperti ini.

"Istilahnya adanya hanya ini, saya sendiri mau kemana-mana juga tidak mampu. Jadi di sini saja, adanya hanya ini ya sudah begini saja," ujar Harno saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (3/12/2023).

Lebih lanjut Harno menerangkan selama hampir satu bulan mengalami musibah, ia hanya menerima bantuan dari sejumlah instansi seperti terpal dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan alat-alat mandi dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca juga: Koalisi Sipil Sarankan Anggaran Alutsista Ditunda, Sarat Potensi Penyimpangan Kepentingan Politik

"Ya ini (sambil menunjuk terpal) dari Kemensos, dan peralatan mandi dari PMI," sambungnya.

Sampai saat ini, Harno mengaku belum mendapat bantuan terkait untuk kembali membangun rumahnya yang tinggal tembok bekas kebakaran.

"Belum, belum ada," ungkapnya.

Ia menceritakan korban kebakaran sebenarnya ada empat keluarga.

Namun hanya keluarganya saja yang masih bertahan di puing rumahnya karena tidak mengetahui harus pindah kemana.

Meski belum mendapatkan bantuan untuk kembali membangun rumahnya, Harno mencoba perlahan mengumpulkan uang untuk membeli bahan bangunan.

Salah satunya sejumlah batako yang telah ia beli untuk mencoba membangun kembali tempat tinggalnya.

Ditanya soal harapannya, Harno mengaku tidak berharap lebih.

Ia pun akan menerima bantuan dari manapun, namun bila tidak ada bantuan ia juga pasrah.

"Kalau harapan ya kalau bisa dibantu untuk membangun ya silahkan. Kalau tidak bisa dibantu ya tidak masalah," pungkas Harno. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved