Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Temuan Mayat Perempuan di Sukoharjo

Kesaksian Teman Korban Pembunuhan Dosen UIN Solo : Bermula dari Pesan WA yang Tak Kunjung Dibalas

Wahyu Dian Silviani ditemukan tak bernyawa dalam rumah temannya di perumahan Graha Tempel,Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, 24 Agustus 2023.

|
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf
Potret rumah dosen UIN Raden Mas Said Solo yang menjadi korban pembunuhan oleh tukang bangunan. Rumah korban ini masih dalam pembangunan, Senin (28/8/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Wahyu Dian Silviani ditemukan tak bernyawa dalam rumah temannya di perumahan Graha Tempel, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo pada 24 Agustus 2023 lalu. 

Rumah tersebut diketahui milik teman korban dalam kasus pembunuhan Dosen UIN Solo tersebut, yang diketahui bernama Adel. 

Adel saat itu sedang melahirkan dan berada di Jawa Timur.  

Rumah itu pun kosong dan bisa ditempati oleh korban. 

Korban meminjam rumah Adel karena rumah korban yang tak jauh dari rumah Adel sedang direnovasi. 

Baca juga: Sidang Lanjutan Kasus Pembunuhan Dosen UIN Solo : 3 Saksi Hadir, Sosok yang Temukan Jasad Korban 

Selain itu, korban juga hendak menerima kedatangan adik kandungnya.

Pada pukul 13.00 WIB, Nurul Aulia dan Felin mencari korban.

Salah satu dari mereka sempat mengirim pesan WhatsApp kepada korban.

Namun tidak ada balasan dari korban. 

"Si Nurul sama Felin ini kan, pada waktu itu hari kamis sekira pukul satu siang nyari korban," ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU), Hendra Oki Dwi Prasetya, Kamis (7/12/2023). 

"Karena sempat dicari-cari tidak ketemu dan WhatsApp-nya tidak nyambung," tambahnya.

Baca juga: Besok, Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said Solo Digelar

Nurul dan Felin pun bertanya-tanya. 

Mereka tahu bila adik korban hendak menemui korban. 

Keduanya kemudian pergi ke rumah yang ditumpangi korban.

Felin mengetahui lokasi rumah itu karena pernah numpang bersama di sana.

"Felin mengetahui korban menginap di tempat itu, sebelumnya korban pernah cerita adik kandungnya akan datang ke Solo," papar Hendra.

Felin datang lebih dulu daripada Nurul. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Dosen UIN Solo, Terdakwa Tak Keberatan dengan Dakwaan

Mereka tidak bisa masuk rumah karena tidak memiliki kunci.

Keduanya mencari mandor karena rumah yang ditumpangi korban juga dalam proses renovasi.

Saat itu proses renovasi rumah yang ditumpangi korban baru berjalan satu bulan.

Mandor renovasi rumah yang ditumpangi korban bernama Indriyono.

Indriyono pun menjadi salah seorang saksi yang dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Sukoharjo, Rabu (6/12/2023). 

"Lalu karena kedua teman korban tidak ada kunci, minta tolong dengan tukang di situ yakni Indriyono yang juga masih merenovasi rumah TKP, tetapi posisi saat itu sedang renovasi rumah korban," terang Hendra.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Dosen UIN Solo, Kejari Susun Berkas Dakwaan, Segera Dikirim ke PN Sukoharjo

Indriyono sempat mencoba mengetuk-ngetuk pintu rumah itu.

Namun tidak ada respons dari korban.

"Perasaan saya sudah gak enak, saya ketuk-ketuk pintunya saya panggil-panggil tidak ada respons," terang Indriyono pada 24 Agustus 2023. 

Indriyono kemudian membuka pintu rumah tersebut. 

Dia curiga karena melihat banyak bercak darah di tembok-tembok rumah. 

Ditambah bau anyir darah menusuk hidung. 

Indiyono pun mengecek salah satu kamar. 

Di kamar itulah korban ditemukan meninggal dunia. 

Korban ditemukan di bawah kasur lantai dekat minibar,

Melihat kondisi tak wajar korban, mereka kemudian keluar dari rumah.

Pelaporan kepada Polsek Gatak pun dilakukan tak lama setelah itu. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved