Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Temuan Mayat Perempuan di Sukoharjo

Kata 3 Tukang soal Kata Kasar Korban yang Diklaim Terdakwa Pembunuhan Dosen UIN Solo : Tidak Dengar

Terdakwa kasus pembunuhan Dosen UIN Solo, Dwi Feriyanto menyampaikan bila dirinya melakukan aksi itu karena rasa sakit hati atas perkataan korban.

|
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf
Potret rumah dosen UIN Raden Mas Said Solo yang menjadi korban pembunuhan oleh tukang bangunan. Rumah korban ini masih dalam pembangunan, Senin (28/8/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -  Terdakwa kasus pembunuhan Dosen UIN Solo, Dwi Feriyanto menyampaikan bila dirinya melakukan aksi itu karena rasa sakit hati atas perkataan yang disampaikan korban Wahyu Dian Silviani. 

Itu disampaikan saat terdakwa dihadirkan dalam jumpa pers Polres Sukoharjo pada 25 Agustus 2023. 

Dari pengakuan terdakwa, rasa sakit hati itu mulai muncul saat korban meninjau pengerjaan renovasi rumahnya. 

Rumah tersebut tidak jauh dari lokasi tempat tinggal sementara yang dihuninya.

Baca juga: Kata Pemilik Rumah TKP Pembunuhan Dosen UIN Solo: Korban Sudah Izin, Penyerahan Kunci Disaksikan Ibu

Tepatnya, di Graha Tempel, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo

Korban datang ke lokasi, menurut pengakuan pelaku, pada 21 Agustus 2023. 

Saat itu, pelaku sedang memasang batu bata. 

"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebu, bersama rekan kerjanya tiga orang," terang Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit saat itu.

"Dan saat itu, korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku," tambahnya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Dosen UIN Solo, Dwi 2 Kali ke Rumah Korban Sebelum Temuan, Sempat Ambil Memori

Korban melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang dilakuan pelaku dan teman-temannya.

Saat mengecek, korban mengucapkan kata-kata yang membuat korban sakit hati sekira pukul 08.30 WIB

"Tukang kok amatiran," setidaknya itu kata-kata yang diucapkan korban yang masih diingat pelaku.

Kata-kata itu kemudian membuat pelaku merasa sakit hati.

Pelaku menilai dirinya sudah bekerja dengan baik. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved