Tribun Solo Wiki
Asal Usul Gapura Batas Keraton Solo Dekat RS Dr Oen Kandang Sapi : Dibangun Era Pakubuwono X
Gapura Batas Ibukota Nagari Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) dekat RS Dr Oen Kandang Sapi dibangun saat era pemerintahan PB X.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolp.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gapura Batas Ibukota Nagari Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) dekat RS Dr Oen Kandang Sapi, Kecamatan Jebres, Kota Solo roboh setelah ditabrak Toyota Calya pada Sabtu (23/12/2023).
Gapura tersebut rupanya memiliki nilai historis.
Pemerhati sejarah, KRMAP L Nuky Mahendranata Adiningrat atau akrab dipanggil Kanjeng Nuky menjelaskan gapura batas Keraton Solo dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono (PB) X.
“Kota Nagari Surakarta atau Ibukota Nagari Kota Surakarta Hadiningrat dulu mempunyai batas," jelas dia.
"Ketika masa pemerintahan Pakubuwono X itu di jalan masuk dan keluar Ibukota Nagari diberi gapura,” tambahnya.
Gapura di dekat RS dr. Oen ini merupakan satu-satunya penanda batas wilayah di sisi utara di antara 7 gapura yang lain.
Baca juga: Asal Usul Purbayan di Nama Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan Solo, Konon Dari Nama PB VII
“Gapura itu rata-rata dibangun di kisaran 1930 sampai dengan 1933. Gapura itu sendiri ada 7," terang Kanjeng Nuky.
"Gapura yang ada di Kandang Sapi satu-satunya gapura yang ada di sisi utara Surakarta Hadiningrat,” tambahnya.
Gapura batas kota ini menjadi penanda saat seseorang masuk dan keluar ke wilayah Ibukota Nagari.
“Kalau di Jurug itu sama. Di Jurug yang besar. Gapura masuk dan keluar Kota Nagari Surakarta,” tuturnya.
Berdasarkan catatan yang tertulis di web surakarta.go.id selain Gapura Kandang Sapi, ada gapura lain di antaranya Gapura Kleco, Gapura Pajang, Gapura Tanjunganom, Gapura Jurug, serta Gapura Panggung yang sekarang sudah tidak ada lagi bangunannya.
Baca juga: Asal Usul Sendang Lele di Desa Baseng Sukoharjo : Berdiri Sebelum Desa Ada, Dijaga Lele Jumbo
Gapura keraton juga didirikan di pinggir Sungai Bengawan Solo, yang diberi nama Gapura Mojo.
Ada pula gapura yang menandai kawasan istana Keraton Kasunanan.
Di antaranya Gapura Gladhag, Gapura Pamurakan, Gapura Masjid Agung, Gapura Kamandungan Timur, Gapura Butulan Barat dan Gapura Butulan Timur.
Ada pula Gapura yang disebut dengan Margi Tri Gapuraning Ratu. Tiga gapura ini menjadi penghubung dengan kawasan keraton.
Dinamakan Margi Tri Gapuraning Ratu, karena terdiri dari tiga buah gapura.
Masing-masing berada di lokasi yang berbeda, yaitu Klewer (Barat), Batangan (Timur), dan Gading (Selatan).
Ketiganya mempunyai nilai filosofis bagi Keraton, sebagai jalan yang harus ditempuh untuk menghadap raja.
(*)
Asal-usul Nama Dusun Ngruweng di Klaten Jateng, Ada yang Bilang Teriakan Orang Karena Dibegal |
![]() |
---|
3 Fakta Menarik Ciu Bekonang Sukoharjo Jateng : Ada Sejak Penjajahan Belanda, Bukan Sekedar Miras |
![]() |
---|
Sejarah Ciu Bekonang Sukoharjo Jawa Tengah, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda |
![]() |
---|
Asal-usul Pasaran Kliwon Bekonang Sukoharjo Jateng: Buka Mengikuti Penanggalan Jawa |
![]() |
---|
Biodata Purwono, Satu-satunya Kader Lawas PDIP Solo Jateng yang Maju Penjaringan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.