Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Daerah

Kejamnya Pemuda di Inhu Riau, Habisi Nyawa Siswi Kelas 1 SMP yang Memberontak saat Akan Dicabuli

Seorang siswi jelas 1 SMP di Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau tewas  dibunuh FR (20). 

Penulis: Tribun Network | Editor: Tri Widodo
(iStockphoto)
Ilustrasi 

TRIBUNSOLO.COM- Seorang siswi jelas 1 SMP di Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau tewas  dibunuh FR (20). 

Setelah tak bernyawa, pelaku kemudian mencabulinya. 

Baca juga: Pesan Terakhir Galang Mahasiswa IPB Sebelum Meninggal Dunia di Pulau Sempu, Minta Doa Sang Ayah

Baca juga: Resmikan Taman Cerdas Panularan, Gibran Akui Lebih Bagus dari Taman Cerdas yang Sudah Ada

Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya mengatakan, pelaku FR membunuh dan mencabuli korban pada Minggu (24/12/2023), sekitar pukul 20.15 WIB.

"Pelaku ditangkap pada Senin (25/12/2023), pukul 1.50 WIB, di Kecamatan Pasir Penyu," ujar Dody kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Jumat (29/12/2023).

Pelaku, sebut dia, saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Inhu.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Inhu AKP Primadona menjelaskan, terungkapnya kasus pembunuhan ini bermula dari penemuan mayat korban di belakang rumah milik Tri Anggraini, yang ditinggal pergi ke Pekanbaru.

Mayat korban pertama kali ditemukan warga bernama Apri Adi, yang merupakan kerabat dari pemilik rumah.

"Mayat korban ditemukan tertutup terpal. Selanjutnya, saksi Apri Adi melaporkan ke Polsek Pasien Penyu," kata Primadona kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Jumat.

Sebelum korban ditemukan tewas, kata dia, orangtuanya sudah kehilangan anaknya sejak Sabtu (23/12/2023).

Petugas kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pelaku mengarah kepada FR.

Petugas berhasil mengamankan pelaku saat bersembunyi di rumahnya di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.

Kepada polisi, pelaku mengakui telah membunuh korban.

"Pelaku awalnya berniat untuk mencabuli korban, namun korban melawan. Korban sempat lari dan menelepon orangtuanya, tidak diangkat. Sementara pelaku terus mengejar dan memeluk paksa korban," kata Primadona.

Lalu, pelaku menjatuhkan tubuh korban ke lantai dan mencekiknya.

Pelaku kemudian mengambil sebuah guci keramik dan memukul bagian wajah korban sebanyak 10 kali.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved