Gangguan Pendengaran pada Anak Bisa Ditangani, Yuk Kenalan dengan Terapi AVT di RS JIH Solo
Dokter Spesialis THT RS JIH Solo, dr Dimas Adi Nugroho, Sp, THT-KL mengatakan dengan terapi AVT ini diharapkan anak bisa berkomunikasi secara verbal.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gangguan pendengaran yang dialami anak-anak sejak lahir ternyata bisa ditangani.
Salah satu Caranya dengan melakukan terapi Auditory Verbal Therapy (AVT).
Dokter Spesialis THT RS JIH Solo, dr. Dimas Adi Nugroho, Sp, THT-KL mengatakan dengan terapi AVT ini diharapkan anak bisa berkomunikasi secara verbal.
Baca juga: Tak Bahaya, Begini Proses Tes BERA Bagi Anak yang Diduga Tuli di RS JIH Solo
"Terapi ini dikhususkan untuk anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran sejak lahir, dimana nanti terapi AVT ini memang tujuannya kedepan diharapkan anak bisa berkomunikasi secara verbal," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (12/12/2023).
Terapi tersebut pun bisa dilakukan di RS JIH Solo.
Lanjutnya, anak yang mengalami gangguan pendengaran, selain menggunakan teknologi mendengar (alat bantu mendengar atau implan koklea), dengan AVT akan dibimbing untuk mengenali berbagai suara.
Suara tersebut seperti suara mobil, suara hewan, suara ayah dan ibunya hingga suara-suara yang lain.
Selain mengenal suara, anak juga akan diajari untuk mengenal kata-kata.
Baca juga: Berikan Layanan Terbaik, RS JIH Solo Lakukan Pemeriksaan Dini Tes Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
Semakin banyak anak mengenal kata-kata, maka anak tersebut dapat semakin mudah untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain.

"Setelah belajar mendengar kata-kata baru tersebut, dia bisa anak kemudian belajar untuk mengucapkan kata-kata sehingga diharapkan nanti bisa berkomunikasi secara verbal seperti orang normal," terangnya.
Berapa lama anak menjalani terapi AVT ini dilakukan menyesuaikan dengan kondisi anak masing-masing.
Sebagai informasi, ada 3 tipe gangguan pendengaran, yakni gangguan konduktif, sensorineural dan gangguan dengar campuran antara gangguan konduktif dan sensorineural.
Baca juga: Yuk, Cek Fungsi Pendengaran Lewat Pemeriksaan Audiometri di RS JIH Solo
Gangguan dengar konduktif terjadi ketika suara tidak dapat mencapai telinga dalam, karena terhalang sesuatu, seperti kotoran, cairan, infeksi hingga tumor.
Lalu, gangguan dengan sensorineural terjadi ketika sel-sel rambut pada rumah siput hilang atau rusak, yang disebabkan karena genetik, trauma kepala, hingga paparan suara bising.
Lalu, ada beberapa penyakit gangguan pendengaran yang umum diderita masyarakat.
Penyakit tersebut antara lain terjadi infeksi di telinga tengah, berupa tersumbat kotoran telinga, gangguan pendengaran akibat bising, tuli karena lanjut usia, dan tuli sejak lahir (tuli kongenital). (*/adv)
Hotel Swiss-Bellin Saripetojo, RS JIH Solo dan Optik Pranoto Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Anak |
![]() |
---|
Donor Darah Rumah Sakit JIH Solo: Setetes Darah, Sejuta Harapan! |
![]() |
---|
RS JIH Solo Gelar Safari Kebaikan di Solo Safari, Tebar Manfaat di Bulan Ramadhan |
![]() |
---|
Bisakah Karies pada Gigi Anak Disembuhkan? Simak Berikut Ini Penjelasan Dokter RS JIH Solo |
![]() |
---|
Ternyata Tak Sama, Dokter RS JIH Solo Jelaskan Perbedaan Karies Gigi dan Gigi Berlubang pada Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.