Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Insiden Konvoi PDIP di Boyolali

Kondisi Slamet Andono, Relawan Ganjar-Mahfud Korban Penganiayaan Oknum TNI Boyolali, Sudah Membaik 

Relawan Ganjar yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI di Boyolali mengaku sudah memberikan maaf pada pelaku.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Slamet Andono, salah satu relawan Ganjar -Mahfud korban penganiayaan oknum TNI di Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Slamet Andono menjadi salah satu korban penganiayaan di depan Kompi Yonif 408 Boyolali akhir tahun 2023.

Setelah sempat dirawat di rumah sakit, kondisi Slamet Andono mulai membaik.

Pemuda asal Desa Genting, Kecamatan Cepogo itu mulai bisa beraktivitas normal seperti biasa.

Seperti saat TribunSolo.com menyambangi rumahnya, Rabu (17/1/2024).

Dia yang tinggal sendirian, nampak menyapu rumah.

Bekas luka pada wajahnya juga sudah tak nampak lagi.

Meski begitu, Slamet mengaku sudah tak merasakan sakit sama sekali.

Hanya saja, dia masih harus minum obat yang diberikan oleh rumah sakit.

"Ya Alhamdulillah sudah baik, sudah enak," kata Slamet saat berbincang dengan TribunSolo.com.

Baca juga: Sering Ditinggal Gibran Kampanye, Wawali Teguh Singgung Soal Hanya Tubuh dan Kaki 

Slamet pun mengucapkan terimakasih kepada Capres Ganjar Pranowo dan Relawan yang telah menyempatkan diri buat menjenguknya saat terbaring di rumah sakit.

"Terimakasih sudah menyempatkan diri menjenguk, memberikan semangat dan mendoakan saya. Kita tetap solid," terangnya.

Dia mengaku setelah pulang dari rumah sakit, masih harus kontrol ke rumah sakit.

Dia pun berharap, permasalahan ini dapat segera selesai.

Slamet pun memaafkan oknum anggota TNI yang telah menganiaya dirinya saat menghadiri acara kampaye Ganjar di Boyolali.

"Kalau pribadi saya dan keluarga saya, kalau kata maaf itu sebenarnya ada," kata Slamet.

Termasuk bersedia menerima bingkisan yang diberikan anggota TNI pasca insiden tersebut.

Baginya, bingkisan yang diberikan saat itu sebagai bentuk rasa tanggungjawab keluarga besar TNI.

"Bagi saya pribadi kalau ada itu (TNI menjenguk) berarti kan ada niatan baik, ya kita menerima dengan baik. (Berarti) ada iktikad baik ingin menjenguk," kata Slamet.

Dia pun tak mengetahui jika bingkisan yang dibawa TNI saat menjenguknya di rumah Sakit akhirnya dikembalikan.

Pengembalian bingkisan itu tanpa sepengetahuannya atau keluarga.

"Tau-tau sudah  dikembalikan. Ya kalau saya sendiri tidak tau, keluarga juga nggak tau (kalau dikembalikan)," terangnya.

Dia pun mempersilahkan siapapun jika ingin mengunjunginya, termasuk bagi keluarga besar TNI.

"Nggak pa pa, kalau cuma silaturahmi Monggo," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved