Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penembakan di Colomadu

Korban Penembakan di Colomadu Pamit ke Istri Mau Kerja, Berakhir Di-dor OTK Saat Gerebek Sabung Ayam

Sebelum kejadian yang menewaskan Yudha pada Jumat malam itu, korban ternyata sempat pamit kepada sang istri yakni Kristina.

TribunSolo.com / Istimewa & Zharfan Muhana
KOLASE FOTO : (Kiri) foto semasa hidup Yuda Bagus Setiawan, korban dugaan penembakan di Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, (kanan) pusara Yudha di TPU Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono, Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Yudha Bagus Setiawan (32), warga Dukuh Bulakan RT 04/RW 01, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Colomadu, Karanganyar, Jumat (26/1/2024).

Sebelum kejadian yang menewaskan Yudha pada Jumat malam itu, korban ternyata sempat pamit kepada sang istri yakni Kristina.

Kepada istrinya, korban mengaku hendak bekerja mencari uang tambahan untuk kebutuhan anak sekolah.

"Pamit kerja, nyari uang tambahan buat beli buku," kata Kristina.

Tetapi ternyata, Yudha justru berakhir di-dor alias ditembak orang tak dikenal saat dirinya berada diduga arena sabung ayam di belakang Soto Sawah, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Diketahui, Yudha merupakan salah satu anggota ormas Islam Brigade Umar Bin Khattab yang tengah melakukan penggerebekan di lokasi tersebut.

Baca juga: Selama Ini Jadi Tulang Punggung Keluarga, Kini Nasib 3 Anak Korban Penembakan di Colomadu Abu-abu

Baca juga: Ma Masak Opo Ma, Teriakan Korban Penembakan di Colomadu yang Kini Tinggal Kenangan Bagi Sang Ibu

Namun keikutsertaan Yudha dalam ormas itu tak diketahui sang istri.

Bahkan, Sri Rahayu selaku ibu korban juga tak mengetahui sang anak ikut dalam keanggotaan ormas.

Dia hanya mengetahui jika anaknya kerja di sektor swasta.

Bidang pekerjaan yang dilakoni korban pun tak dia ketahui.

Dia hanya mengetahui jika putranya bertanggung jawab dengan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan.

"Nggih swasta. (Serabutan) nggih. Kadang nggih parkir," kata Sri.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved