Berita Daerah
Pembunuhan 1 Keluarga di Kaltim, Keluarga Harap JND Diperlakukan Dewasa dalam Proses Hukumnya
Pihak keluarga saksikan langsung rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara yang digelar di Mapolres Penajam Paser Utara.
Penulis: Tribun Network | Editor: Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM – Polres Penajam Paser Utara langsung menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Tmur.
Dimana, total ada lima orang yang tewas karena dibunuh seorang remaja bernisial JND (17).
Kelima orang yang tewas terdiri dari ayah, ibu dan ketiga anaknya.
Proses rekonstruksi kasus tersebut digelar di Mapolres Penajam Paser Utara agar lebih kondusif.
Petugas kepolisian khawatir jika rekonstruksi digelar di tempat kejadian perkara (TKP) situasi menjadi tidak aman dan tertib.
Baca juga: Aksi Sadis JND, Siswa SMK Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga Penajam Paser Utara, Sempat Rudapaksa Korban
Tersangka JND dihadirkan, namun wajahnya ditutup lantaran masih di bawah umur.
Proses rekonstruksi digelar secara tertutup dengan dihadiri keluarga korban pada Rabu (7/2/2024) sekitar pukul 16.00 WITA.
Keluarga korban hanya bisa menyaksikan proses rekonstruksi dari jarak jauh dan tidak bisa menahan amarah mereka.
Kuasa hukum korban, Asrul Paduppai, meminta tersangka JND diperlakukan dewasa lantaran sebulan lagi umurnya 18 tahun.
Ia juga berharap hukuman yang diberikan ke JND mengesampingkan statusnya sebagai anak di bawah umur.
“Kita hormati dari JPU dan pihak kepolisian, tetapi harapan keluarga tentunya mereka ingin ada rasa keadilan bisa terpenuhi,” paparnya, Rabu, dikutip dari TribunKaltim.com.
Baca juga: Dinaikkan ke Tahap Penyidikan, Polisi Dalami Unsur Kelalaian di Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara
Berdasarkan proses rekonstruksi yang telah digelar, JND melakukan pembunuhan dengan terencana.
Bahkan, tersangka sempat pulang ke rumah untuk membersihkan parang yang digunakan membunuh.
JND juga sengaja mematikan meteran listrik di rumah korban sebelum pembunuhan terjadi.
“Tidak perlu dites kejiwaan, karena di reka adegan sama sekali rasa penyesalan terlihat tidak ada, dia biasa saja betul-betul berdarah dingin, ini sadis,” tegas Asrul.
Menurutnya, petugas tidak perlu memberikan keringanan hukuman terhadap JND dan berharap siswa SMK tersebut diberi hukuman seberat-beratnya.
“Keluarga sangat berharap diberikan hukuman yang setimpal, ini sudah diluar nalar perbuatannya, ini menjadi indikasi bahwa dia ini seorang predator,” ucapnya.
(*)
2 Anggota Grup Facebook Gay Tuban Ditangkap, Polisi Sita Cambuk dan Rantai, Galeri HP Isi Foto Cowok |
![]() |
---|
Mahasiswi di Solo Mengaku Dukun Sakti Bisa Pindahkan Janin, Perdaya Korban Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Kisah Purnomo Warga Grobogan Jateng Tersesat Sampai Mamuju, Dikira Buron Ternyata Hidupnya Pilu |
![]() |
---|
Bakal Ada Exit Tol Baru di Tol Semarang-Solo Jateng, Diharap Bisa Tingkatkan Perekonomian Sekitar |
![]() |
---|
Nasib Kurir Sabu Jaringan Medan-Yogya-Solo Dijanjikan Upah Rp40 Juta, Baru Terima Rp5 Juta Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.