Kasus DBD di Klaten Capai 39 Kasus, Dua Orang Bocah Meninggal Dunia 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten mencatat ada 39 kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga Februari 2024 ini. 

Hal ini dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Klaten, dr. Anggit Budiarto. 

Dia mengatakan, dari jumlah kasus itu, ada dua orang yang meninggal akibat DBD. 

"Ada kasus meninggal, tapi belum ada laporan tambahan kasus," ujar dr. Anggit Budiarto saat ditemui TribunSolo.com di Pendopo Pemkab Klaten.

Korban meninggal lantaran DBD ini masih anak-anak. 

Dia mengatakan, kasus kematian terjadi di pekan ke-5 dan 6. 

Kasus pertama menimpa seorang anak perempuan berusia 6 tahun warga Desa jetis wetan, Kecamatan Pedan.

Sementara, kasus kedua adalah anak laki-laki, 7 tahun, warga Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari.

Untuk kasus DBD, Anggit menyatakan bila kasus temuan menurun di banding tahun sebelumnya.

"Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang terdapat 47 kasus dengan 2 kematian," jelasnya.

"Berarti ada penurunan kasus di tahun 2024 dibanding 2023," imbuhnya.

Dinkes Klaten mengimbau agar masyarakat selalu tetap waspada, serta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca juga: Tipu Korban Berkali-kali, Pelaku Penipuan Modus Program PSN di Sragen Tak Diminta Kembalikan Uang

"Upaya paling efektif untuk pencegahan dengan melakukan gerakan PSN, kalau fogging bukan cara tepat memberantas nyamuk," paparnya.

Fogging tidak membunuh jentik-jentik nyamuk, yang berkembang di genangan air.