Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jangan Asal Diet, Pahami Risiko Kesehatan Sebelum Diet Intermittent Fasting

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik RS JIH Solo, diet intermittent fasting memang memiliki risiko bagi kesehatan.

Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Reza Dwi Wijayanti
(katiko-dp)
Ilustrasi menimbang berat badan 

TRIBUNSOLO.COM - Metode diet Intermittent Fasting memang sedang digandrungi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Diet intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan mengatur waktu konsumsi makanan selama kurun waktu tertentu.

Sejumlah selebriti yang melakukan diet tersebut pun berhasil menurunkan berat badan dan mengubah penampilannya hingga membuat publik pangling.

Baca juga: Jalani Diet Intermittent Fasting, Ini Olahraga yang Cocok untuk Dilakukan

Tak heran jika metode diet intermittent fasting ini juga diterapkan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Meski begitu, jangan sembarangan melakukan diet ini lho, pahami dulu risiko kesehatannya, simak penjelasannya dari sang ahli berikut!

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik RS JIH Solo, dr. Indrawati, Sp. GK, diet intermittent fasting memang memiliki risiko bagi kesehatan.

Khususnya bagi yang memiliki penyakit diabetes misalnya, jika melakukan intermittent fasting atau puasa padahal masih mengkonsumsi obat-obatan diabetes, bisa mengalami kadar gula turun atau hipoglikemia.

Selain berisiko bagi yang memiliki penyakit diabetes, metode diet ini juga berisiko terhadap pengidap maag kronis.

"Yang punya sakit maag kronis atau yang sering kambuh, dengan menjalani intermittern fasting bisa jadi penyakit maag-nya jadi kambuh karena melewatkan jam makannya. Atau karena tak terbiasa dengan puasa, dengan puasa malah jadi lemah dan pusing jika menjalani intermittern fasting," ujar Indrawati.

Baca juga: Catat, Ini Jumlah Minimal Kalori yang Harus Dipenuhi saat Diet, Jangan Sampai Alami VLCD

Selain itu, bagi yang memiliki riwayat penyakit pencernaan metode puasa ini memang tidak dianjurkan, apalagi bisa berdampak sembelit juga siklus menstruasi tak teratur.

"Untuk yang punya riwayat penyakit bawaan terutama penyakit pencernaan, risiko untuk intermittern fasting, bagi yang sakit berat memang tidak disarankan untuk menjalani puasa ini. Kadang karena pencernaan dipaksakan,"

"Konsumsi makanan kurang juga bisa mengakibatkan sembelit, atau kadang ada yang dikatakan, jika menjalani metode puasa ini, siklus menstruasi tidak teratur," jelasnya.

Dokter Indrawati juga menyarankan, sebelum menjalani diet, sebaiknya berkonsultasi dahulu pada ahlinya.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved