Bedah Minimal Rasa Sakit untuk Usus Buntu pada Anak, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Anak
Ada metode operasi dengan metode bedah minimal rasa sakit atau disebut operasi minimal invasif dengan menggunakan teknik laparoskopi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Teknologi dan ilmu kedokteran semakin berkembang pesat.
Kini ada metode operasi dengan metode bedah minimal rasa sakit atau disebut operasi minimal invasif dengan menggunakan teknik laparoskopi.
Secara umum, laparoskopi memang biasa disebut bedah minimal.
Baca juga: Sakit Perut pada Anak Bisa Jadi Tanda Adanya Batu Empedu, Simak Ciri-cirinya
"Laparoskopi merupakan proses melihat ke perut melalui sebuah skop dengan kamera kecil lewat pusar," jelas dokter spesialis bedah anak Rumah Sakit JIH Solo, dr. Ibnu Sina Ibrohim, Sp. BA.
Melalui kamera kecil tersebut penyebab suatu penyakit yang dialami pasien bisa dicari, termasuk pada sakit usus buntu.
Jika pada anak terjadi usus buntu, operasi dengan teknik laparoskopi ini bisa dilakukan.
Teknik ini dengan cara membuat titik di beberapa bagian perut, lalu kamera dimasukkan ke dalam perut lewat pusar.
Operasi ini lebih kecil sayatan dan irisannya.
Baca juga: Ketahui Faktor Penyebab Usus Buntu pada Anak, Bukan Gara-gara Sering Makan Biji-bijian Lho!
Secara kosmetik juga jauh lebih baik, dari keamanan jauh lebih aman, dan recovery-nya jauh lebih cepat.
"Bapak ibu, orangtua tidak perlu khawatir jika anak mengalami keluhan yang mengarah pada sakit usus buntu. Segala bentuk operasi yang dilakukan pada usia anak akan dibawa sepanjang usia sampai dia dewasa, jadi kita menganjurkan merekomendasikan kalau bisa dengan minim invasif,"
"Karena lebih aman, kosmetiknya lebih baik, lebih minimal rasa nyeri, lebih minimal risiko komplikasi dan lebih cepat secara penyembuhannya," jelas dr. Ibnu Sina Ibrohim, Sp. BA.
Berbeda dari bedah konvensional yang membuat sayatan besar, operasi teknik laparoskopi ini membuat titik-titik kecil di perut atau pinggul, dengan ukuran ada yang 1 cm, 0.5 cm ada pula yang 0,3 cm.
Sementara itu bedah konvensional rata-rata membutuhkan sayatan minimal 10 cm.
Baca juga: Bahayakah Hernia pada Bayi dan Anak? Simak Penjelasannya dari Dokter Spesialis Bedah Anak RS JIH
(*/adv)
Hotel Swiss-Bellin Saripetojo, RS JIH Solo dan Optik Pranoto Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Anak |
![]() |
---|
Donor Darah Rumah Sakit JIH Solo: Setetes Darah, Sejuta Harapan! |
![]() |
---|
RS JIH Solo Gelar Safari Kebaikan di Solo Safari, Tebar Manfaat di Bulan Ramadhan |
![]() |
---|
Bisakah Karies pada Gigi Anak Disembuhkan? Simak Berikut Ini Penjelasan Dokter RS JIH Solo |
![]() |
---|
Ternyata Tak Sama, Dokter RS JIH Solo Jelaskan Perbedaan Karies Gigi dan Gigi Berlubang pada Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.