Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Kebanjiran 2 Kali dalam 5 Hari, Seman Warga Gondang Sragen Sampai Ketakutan: Kayak Ombak

Ia bercerita dengan suara bergetar, pasalnya dalam kurun waktu 5 hari ini rumah Seman kebanjiran sebanyak dua kali.

|
TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Seman, warga Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen menceritakan detik-detik rumahnya diterjang banjir, saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (1/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seman (74) warga Desa Wonotolo, Kecataman Gondang, Kabupaten Sragen menceritakan detik-detik rumahnya diterjang banjir pada Kamis (29/2/2024) malam.

Ia bercerita dengan suara bergetar, pasalnya dalam kurun waktu 5 hari ini rumah Seman kebanjiran sebanyak dua kali.

Rumah Seman yang berada di tepi Sungai Kenatan itu pertama kali kebanjiran pada Minggu (25/2/2024) lalu.

Namun, banjir pada Kamis malam itu merupakan banjir yang terbesar.

Baca juga: Kronologi Separuh Rumah Sugiman di Sragen Hilang Terdampak Banjir, Berawal dari Suara Retakan

Seman tinggal di rumah tersebut hanya berdua dengan sang istri.

Semenjak banjir yang pertama, sang istri memilih tinggal di rumah anaknya karena kondisi rumah yang dingin, membuat sang istri sakit.

Seman pun merasa ketakutan, pasalnya air banjir yang masuk ke dalam rumahnya setinggi pinggang.

"Iya, ini paling parah, saya kunci pintunya jebol, kayak ombak saking besarnya, iya ini paling besar," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (1/3/2024).

"Banjir tinggi sekali, aku sebagai orang tua kebingungan sampai susah-susah," tambahnya.

Baca juga: Dampak Banjir di Sragen, Jembatan Penghubung Dua Desa di Gondang Putus

Banjir juga menyebabkan atap samping rumahnya ambruk saking derasnya air.

Banjir besar itu terjadi, karena bagian bawah jembatan di dekat rumahnya tersumbat rumpun bambu yang hanyut terbawa banjir.

Sehingga, air mengalir di kanan dan kiri jembatan yang menyebabkan air meluap lebih tinggi.

Selain itu, derasnya arus sungai juga menyebabkan tanah di samping rumah Seman selebar 5 meter tergerus air hingga habis.

"Setelah banjir pertama, sudah diberi penahan, tapi hanyut semua, yang hilang lebarnya 5 meter, panjangnya kurang lebih 25 sampai 30 meter," jelasnya.

Menurutnya, kejadian banjir kali ini biasa terjadi setiap 5 tahun sekali.

Baca juga: Pulang dari Yasinan, Warga Musuk Sragen Kaget Lihat Tembok Kamar Jebol Tertimpa Tanah Longsor

(*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved